Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Pelabuhan Pota, Monumen Sejarah Tidak Berguna Dari Kementrian Perhubungan

Manggarai Timur.GardaNTT.id-Pelabuhan Pota di Kelurahan Nanga Baras, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur dinilai Mubazir.

Bagaimana tidak, Pelabuhan yang selesai dibangun tahun 2015 silam oleh Kementrian Perhubungan melalui Direktorat Jendral Perhubungan Laut tidak digunakan. Dana pembangunan dermaga Pota bersumber dari APBN namun tidak diketahui berapa jumlah anggaranya.

Desa Haju

Pada 2016 pelabuhan Pota diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan.

Warga Nanga Baras berinisial SA kepada media Garda NTT, Selasa (4/5) menyampaikan, pembangunan dermaga ini telah menghabiskan dana miliaran rupiah namun sayangnya sampai sekarang tidak dimanfaatkan.

“Semestinya sebelum dermaga dibangun melalui suatu perencanaan yang matang agar bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya.

Lanjut SA, Sejak selesai dibangun 5 tahun lalu dermaga ini mubazir.

“Dermaga dengan panjang 70 meter ini hanya bisa diparkir kapal nelayan ukuran kecil, kantor dan tempat parkir tidak terurus, rumput yang tinggi menjadi pemandangan di seputaran kantor,” ungkapnya

SA juga menambahkan, dermaga yang dibangun dalam perencanaannya diperuntukan untuk kapal penumpang dan kapal barang.

“Rencana pelabuhan ini digunakan untuk kapal penumpang dan kapal barang. Sebenarnya ini peluang besar meningkatkan ekonomi rakyat. Masyarakat Pota khususnya dan Warga Manggarai Timur umumnya muda untuk memperoleh akses penjualan komoditas pertanian ke kota lain di Indonesia,” bebernya.

SA berharap kepada pemerintah pusat melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur dapat melanjutkan pengerjaan agar bisa dioperasikan.

“Harapan saya pelabuhan ini akan dilanjutkan pengerjaanya dengan menambah panjang dermaga sehingga bisa digunakan untuk parkir kapal besar, Kalau tidak pelabuhan ini terlihat seperti monumen bersejarah yang tidak berguna.” tutupnya.

Penulis: Iren Saat

Editor: Adi Jaya