Manggarai, GardaNTT.id-Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, SE, MA. meresmikan pencanangan program Desa Ramah Perempuan dan Anak (DRPPA) Kabupaten Manggarai tahun 2022. Pencanangan program ini berlangsung di aula Ranaka, Senin (3/6). Acara dirangkaikan dengan pelantikan relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).
Hadir Assisten Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ciput Eka Purwianti, Sekretaris Daerah, Drs. Fansi Aldus Jahang, Para Kepala OPD, Ketua TP PKK, Meldyanti H. Marcelina, SP, para fasilitator DRPPA Propinsi NTT dan Kabupaten Manggarai, Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan Wae Rii, Kepala Desa Bangka Kenda dan Satar Ngkeling serta para calon relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).
Bupati Hery dalam sambutannya mengatakan, perhatian Pemkab Manggarai terhadap pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak cukup besar. Salah satunya dengan terbentuknya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Perda nomor 13 tahun 2021.
“Semangat Pemkab Manggarai selaras dengan semangat Kementerian P3A bahwa perempuan berdaya, anak terlindungi, Manggarai maju – Indonesia maju,“ kata Bupati Hery.
Menurut Bupati Hery, program DRPPA yang digagas Kementerian P3A dan Kemendes PDTT merupakan langkah nyata dalam memberikan perhatian kepada perempuan dan anak di desa.
“Desa menjadi tempat berseminya lingkungan yang ramah kepada perempuan dan peduli kepada anak,” jelas Bupati Hery.
Bupati Hery menegaskan, desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya perempuan dan anak.
“Desa harus memenuhi hak atas perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi serta tersedia sarana prasarana public yang ramah perempuan dan anak,” tegas Bupati Hery.
Bupati Hery mengatakan, bukan secara kebetulan program DRPPA ini dimuali dari desa Bangka Kenda dan desa Satar Ngkeling. Dua desa yang Kepala Desa (Kades) nya perempuan.
“Hal ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada ibu berdua yang saat ini memimpin ke dua desa yang di dalamnya terdapat kelompok perempuan dan anak yang menjadi perhatian DRPPA,” kata Bupati Hery.
Lebih lanjut Bupati Hery berharap Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dengan dukungan stakeholder terkait serius menjalankan program ini.
Bupati Hery juga mengingatkan kepada fasilitator daerah agar bekerja sungguh-sungguh mendampingi dua Kades pada dua desa yang dijadikan desa model program DRPPA.
Koordinasi yang baik antara fasilitator desa dan Kades mutlak diperlukan untuk kesuksesan program ini.
“Ingat dua desa ini sebagai model. Keberhasilan pelaksanaan program DRPPA di dua desa ini menjadi awal keberhasilan DRPPA di desa-desa lainnya baik di kabupaten Manggarai maupun di NTT,” tegas Bupati Hery.
Bupati Heri menyampaikan terima kasih kepada Kementerian P3A yang telah menetapkan Kabupaten Manggarai sebagai satu dari 2 kabupaten model DRPPA di NTT pada tahun 2022 ini.
“Semoga di tahun yang akan datang, kami boleh menitipkan beberapa desa lagi untuk menjalankan program yang sama,” pinta Bupati Hery.
Usai membuka kegiatan, Bupati Hery melantik para relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) dari Desa Bangka Kenda dan desa Satar Ngkeling, Kecamatan Wae Rii. Masing-masing desa terdiri dari 10 orang relawan.
Menurut Sekretaris Dinas P3A Kabupaten Manggarai, dr. Imaculata V. Djelulut, M.Kes, usai dilantik, para relawan SAPA akan mengikuti pelatihan selama 3 hari mulai 13 sampai 15 Juni 2022.
Ia menambahkan, pelatihan berlangsung di aula Ranaka dan aula Dinas P3A Kabupaten Manggarai. Sedangkan nara sumber pelatihan, kata dia, berasal dari Fasilitator DRPPA Kementerian P3A, Dinas P3A Propinsi NTT dan Dinas P3A Kabupaten Manggarai.
Sumber:Manggarai.co.id