Ia berkata bahwa Jokowi berhasil mereimajinasi Indonesia dari Perspektif Indonesia Timur.
“Pertanyaannya adalah bagaimana perspektif Indonesia Timur melihat proses mengimajinasikan kembali Indonesia? Syukurnya, ada orang yang bukan orang Indonesia Timur melakukan itu. Namanya Jokowi. Menurut saya, beliau menjadi satu-satunya orang yang berhasil mereimajinasi Indonesia dari perspektif Indonesia Timur yang disebut dengan Membangun Indonesia dari Pinggiran. Jokowi mampu membaca ulang Indonesia yang bisa memotong disparitas yang menurut saya menjadi bagian dari Indonesia Timur.”
Rm. Maks menambahkan bahwa Ia membenarkan tindakan Jokowi yang lebih dominan bergerak di bidang infrastruktur.
“Menurut saya benar bahwa terobosan yang dilakukan oleh Jokowi yang orang olok-olok sebagai rezim infrastruktur, namun bagi kita dia telah mengambil bagian dalam proses membangun kembali Indonesia. Ini bukanlah propaganda politik tapi memang itu yang terjadi selama 10 tahun terakhir.”
“Di NTT misalnya, mungkin lebih dari 10 bendungan dan irigasi yang dibangun. Seperti di Pulau Timur yang kurang air itu ada saya pernah ke sana. Irigasi dibangun dengan cekungan-cekungan beberapa bukit yang menurut saya hanya orang gila yang melakukan itu.”
Terakhir Ia mengatakan bahwa ISKA hadir sebagai terobosan dan ruang perenungan seperti apa Indonesia kedepannya.
“ISKA tahun ini mengajak kita untuk merenungkan kembali seperti apa Indonesia. ISKA juga hadir sebagai terobosan bukan hanya membayangkan kembali Indonesia tetapi Indonesia Timur harus bisa merobohkan wacana bahwa kita bukan penonton atau anak angkat Indonesia. Indonesia Timur adalah anak kandung NKRI yang membutuhkan topangan untuk tetap membangun Indonesia bersama-sama.” ungkap Dosen HAM itu.
