Ruteng, GardaNTT.id – Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unika Santu Paulus Ruteng, menggelar pementasan drama di aula van rosmalen (Rabu, 14 Desember 2022).
Pementasan drama yang dimulai pada pukul 09.30 tersebut merupakan bentuk praktikum dari mata kuliah apresiasi drama kelas PBSI 2021A dan gabungan dari beberapa mahasiswi Prodi Teologi.
Dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Drama, Priska Filomena Iku, S.S.,M.Pd menuturkan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini.
“Tujuannya untuk mengasa kemampuan mahasiswa/i dalam mengapresiasi drama dan mengenal budaya-budaya Manggarai,” ungkapnya.
Lebih dari itu Ia mengatakan bahwa kegiatan ini tentunya menjadi bekal untuk mengembangkan krativitas mahasiswa/i.
“Kegiatan ini merupakan proses mengembangkan kemampuan, keterampilan, dan kreativitas mahasiswa,” tuturnya.
Dalam pementasan drama tersebut, dosen pengampu mata kuliah memberikan beberapa persyaratan yang harus di penuhi mahasiswa/i sebelum pementasan dilaksanakan.
“Pementasan drama lebih pada drama-drama yang di angkat dari cerita rakyat Manggarai dan budaya-buda lokal Manggarai. Oleh karena itu mahasiswa/i wajib mencari cerita-cerita rakyat di Manggarai raya.” tambahnya.
Sementara itu, Yustina Ratu Rosari Duwung, mahasiswi Prodi Teologi yang mengambil mata kuliah apresiasi drama di kelas PBSI 2021A sebagai perwujudan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Ia mengungkapkan kesan yang ia rasakan setelah pementasan drama.
“Kami dari Prodi Teologi sangat senang dengan mata kuliah Apresiasi Drama. Ada banyak pengalaman dan pelajaran baru yang kami dapat dari mata kuliah ini,” tuturnya.
Setelah pementasan drama tersebut, dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Drama yang biasa di sapa Ibu Priska itu, mengungkapkan kesan-kesan yang dirasakan setelah menyaksikan pementasan beberapa drama lokal tersebut.
“Saya sangat bangga karena secara garis besar, mereka telah mengimplementasikan materi-materi yang telah diajarkan selama ini dalam bentuk drama dengan baik. Saya patut apresiasi pada mahasiswa/i kelas PBSI 2021A, mereka sangat kreatif dalam memerankan drama,” tuturnya.
Ibu Priska juga memberikan harapan terkait pementasan drama ini tersebut.
“Harapan saya bukan tentang baik atau buruknya mereka memberikan penampilan pada pementasan drama tersebut, tapi bagaimana mereka mendekatkan diri pada apresiasi drama. Mungkin ketika saya hanya memberikan teori saja pada mata kuliah ini, mereka akan merasa bosan. Tapi, ketika diimplementasikan mereka akan lebih paham tentang drama.” ungkap dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Sementara itu, komisasir kelas (ketua kelas) 2021A, Damaisia D.M Neno, menerangkan manfaat yang di peroleh dari pementasan drama ini.
“Selain kami mendapatkan teori banyak tentang drama, kami juga dapat mengasa dan melatih untuk menjiwai drama yang kami pentaskan,” ungkapnya.
Informasi yang diperoleh, dalam pementasan drama tersebut di bagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari 10 orang setiap kelompok. Sedangkan, drama yang di pentaskan antara lain:
1. Si Pondik Yang Licik
2. Loke Nggerang
3. Nona Maria
4. Sambu Lawa
Pementasan drama tersebut selesai pada pukuk 11.30 WITA