Ende, GardaNTT.id – Kodim 1602 Ende menggelar sosialisasi tanggap bencana kepada masyarakat desa Wolotopo Timur, kecamatan Ndona, kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tujuan dari kegiatan ini dikarenakan desa Wolotopo Timur merupakan salah satu wilayah yang topografinya sangat rentan dengan bencana baik itu bencana banjir, tsunami, maupun tanah longsor.
Hal ini disampaikan Pasi Ops Kodim 1602 Ende, Kapten INF Yus Kasmir Tomo Tani saat di konfirmasi media ini di sela-sela kegiatan (08/08/2022).
Kasmir mengatakan, TNI sangat peduli dengan situasi genting yang terjadi di masyarakat.
“Bencana ini terjadi tampa direncanakan oleh siapapun, sifatnya situasional. Oleh karena itu, TNI peduli dengan kondisi ini, sehingga kami datang memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara menanggap bencana,” ungkapnya.
Hal yang dilakukan itu, sambung Kasmir, sebagai warning atau peringatan kepada masyarakat untuk dapat mengantisipasi sebelum terjadinya bencana.
“Bencana ini banyak hal, misalnya gempa bumi, gunung meletus, banjir bandang, tsunami dan lain sebagainya. Mengapa kita perlu sosialisasikan kepada masyarakat? supaya masyarakat tahu dan mulai antisipasi dengan tujuan kalau terjadi bencana masyarakat tidak kaget lagi,” terang Pasi Ops Kodim 1602 Ende ini.
Menurutnya, program pembinaan tanggap bencana itu, sudah dilakukan di beberapa desa, misalnya di kecamatan Ende Selatan dusun Arubara.
“Ya, tahun kemarin, kami terapkan program ini di dusun Arubara dan tahun ini kami lebih prioritaskan di desa -desa pesisir. Tahun depan kami rencana di desa Ngalupolo,” pungkasnya.
Pihaknya berharap, desa – desa yang topografi wilayahnya rawan bencana, harus membentuk kelompok tanggap bencana darurat, kemudian kelompok tersebut harus dibekali dengan pelatihan – pelatihan sehingga dengan pengetahuan yang mereka miliki bisa membantu sesama apabila bencana datang.
Senada dengan pernyataan tersebut, kepala desa Wolotopo Timur, Siprianus Jira Bara mendukung program tanggap bencana yang dibawah TNI kodim 1602 Ende.
“Kita apresiasi langka positif yang diambil TNI Kodim 1602 Ende. ini luar biasa,” kata kades Woltim kepada media ini (8/8).
Kades Woltim berharap Pemda Ende dalam hal ini bupati Ende, dapat berkoordinasi dengan dinas terkait untuk terus mensosialisasikan melalui kelompok tanggap bencana di desa-desa terkait cara menanggap bencana.
“Yang terjadi selama ini, kelompok siaga bencana ada, tetapi tidak pernah dibekali dengan pengetahuan oleh dinas terkait, ini lucu, untuk apa kelompok ini sebenarnya, tolong pemda harus respon keluhan ini,” tutupnya.
Untuk diketahui, Program pembinaan tanggap bencana oleh pihak Kodim 1602 Ende biasanya dilakukan pada semester kedua, atau triwulan tiga maupun triwulan empat.
