JAKARTA, gardantt.id – Belakangan ini , mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar juga menyoroti kehebohan atas pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tidak sedikit dari publik yang merasa pertemuan itu adalah upaya perjodohan AHY-Ganjar.
Namun, Musni Umar menilai kalau hal tersbeut sangat terlalu jauh.
Menurut dia, Ketua Umum PDI Perjuangan yakni Megawati tidak akan merestui perjodohan Ganjar dan AHY. Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter-nya.
“Itu gimmick politik untuk menarik perhatian publik menjelang pesta demokrasi 2024,” tulis Musni, melansir RMOL.id, Selasa 20 Juni 2023.
Menurutnya, Megawati memiliki 3 alasan mengapa tidak merestui AHY menjadi pasangan Cawapres Ganjar. Ibu Mega akan lebih memilih putrinya alias Puan untuk posisi tersebut.
“Pertama, ibu Mega tidak akan mau memberi karpet merah kepada AHY untuk menjadi calon Wakil Presiden apalagi calon Presiden RI,” jelasnya.
“Kedua, Ibu Mega dan PDIP sudah mempersiapkan Puan untuk menjadi Wakil Presiden dan Presiden RI di masa depan,” imbuhnya.
Selain itu, Musni juga memperkirakan kalau Cawapres Ganjar merupakan tokoh senior yang tak memiliki kesempatan untuk maju di pemilu edisi berikutnya.
“Ketiga, Cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, Capres PDIP kemungkinan besar adalah tokoh senior yang diharapkan tidak mempunyai kesempatan pemilu berikutnya untuk menjadi Capres 2029 karena faktor umur,” tandasnya.
Di sisi lain, AHY juga sempat menjelaskan mengenai pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP. Ia menyebutkan pertemuan menjadi salah satu upaya rekonsiliasi antara PDIP dan Demokrat.
“Insya Allah untuk bangsa dan negara politik rekonsiliasi semacam ini sangat dibutuhkan dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan silaturahim tadi tentu tidak hanya membicarakan politik praktis, politik pemilu 2024 tetapi banyak lagi isu kebangsaan, isu negara dan isu rakyat yang bisa kita rajut bersama,” ucap AHY.***
Sumber: Geloranews