Jakarta, GardaNTT.id – Menjelang penyelenggaraan The 1st International Conference on Empowerment of Rural Communities (ICERC), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyelenggarakan Academic Writing Forum guna membekali Penggerak Swadaya Masyarakat, Tenaga Pendamping Profesional, dan para pegiat desa lainnya (15/11/2022).
Academic Writing Forum pada sesi ini difasilitatori oleh Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si dengan tema Preparing for International Conference: Academic Writing & Presentation.
Forum ini diharapkan mendorong para pelaku pemberdayaan masyarakat desa dalam mempersiapkan artikel dan mempresentasikannya dalam forum ilmiah.
Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si membagikan tips dan trik mendasar dalam menyusun karya tulis ilmiah tentang pemberdayaan masyarakat desa.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan pembekalan kepada pelaku pemberdayaan masyarakat dalam mempersiapkan artikel dan mempresentasikannya dalam forum The 1st ICERC yang akan diselenggarakan pada 30 November mendatang.
The 1st ICERC diselenggarakan dengan maksud untuk mewujudkan kolaborasi lintas disiplin yang melibatkan para peneliti atau praktisi dari dalam dan luar negeri yang dirancang untuk memperkaya kajian pemberdayaan masyarakat desa.
Pada tahun 2022, ICERC pertama kali diselenggarakan sebagai terobosan dalam proyek perubahan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPSDM-PMDDTT).
”Konferensi ini diharapkan menjadi titik temu kolaborasi dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa dan mempublikasikannya dalam ruang diskusi ilmiah. Inspirasi, kolaborasi, dan inovasi menjadi tiga hal yang diharapkan mampu mendorong pemberdayaan masyarakat desa menjadi lebih baik.” ungkap Kepala BPSDM-PMDDTT, Prof. Dr. Luthfiyah Nurlaela, M.Pd.
Untuk diketahui, Konferensi akan menghadirkan berbagai ahli bidang pemberdayaan masyarakat desa untuk membicarakan desa pada masa lalu, kini dan nanti di tengah perubahan global. Konferensi ini mengundang para peneliti, akademisi, dan pegiat desa untuk turut menyumbangkan pemikiran dan saran. Selain itu, konferensi juga untuk wadah interaksi antar-asosiasi profesi dan komunitas untuk bisa melakukan kolaborasi kajian mengenai desa (ABS).