Ambon, GardaNTT.id-Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggelar pertemuan dengan para Uskup se Indonesia di Kota Ambon, Maluku, Sabtu (23/4/2022)
Dikutip dari laman Bimas Katolik, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas didampingi Plt. Dirjen Bimas Katolik A.M. Adiyarto Sumardjono bersama tujuh Uskup Agung dan 15 Uskup dari berbagai Keuskupan melakukan pertemuan bertempat di Aula Catholic Center Keuskupan Amboina.
Dalam pertemuan itu Menag mengawali dengan kisahnya saat bertemu Paus di Vatikan.
“Tahun 2019, saya bertemu Paus di Vatikan,” cerita Menag memulai pembicaraan. “Beliau sangat humble, pribadi yang lembut dan jernih hatinya,” kata Menag.
Di hadapan para Uskup, Menag berpesan agar umat Katolik harus terus menjaga ketenangan dan kedamaian bangsa.
Menurut Menag, Indonesia merupakan bangsa yang besar dan beragam, baik secara adat dan atau agama.
“Kita semua harus terus berusaha menciptakan ketenangan dan kedamaian. Ini harus terus dilakukan karena Indonesia sangat beragam,” tambah Menag.
Menag juga menyampaikan bahwa setiap orang harus dapat memberikan penghargaan dan penghormatan terhadap mereka yang memiliki keyakinan berbeda.
“Atas nama Pemerintah, saya minta kerja sama yang baik di kalangan umat Katolik. Saya senang hari ini bertemu dengan para Uskup,” kata Menag.
Menag berharap, momen pertemuan ini dapat menjadi daya ungkit bagi perdamaian Indonesia di masa mendatang.
“Selamat Paskah bagi seluruh umat Katolik. Momentum Paskah tentu menjadi saat sangat baik, agar kita berusaha kembali mendorong sikap yang semakin toleran antarumat beragama,” papar Menag.
Dijelaskan Menag, Kementerian Agama mencanangkan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi. Menurutnya, toleransi merupakan keniscayaan di tengah keberagaman bangsa.
“Perbedaan kita adalah takdir, dan menjadi kekuatan untuk bisa melangkah bersama-sama menjaga Indonesia,” tutup Menag.
Hadir pula dalam pertemuan Dubes Vatikan untuk Indonesia Uskup Agung Piero Pioppo dan Staf Khusus Menag Bidang Media dan Teknologi Informasi.
Agenda Pertemuan
Sumber beritasatu.com, ada tiga hal yang dibahas pada pertemuan yang digelar seusai pentahbisan Uskup Amboina Mgr Seno Ngutra dan dihadiri Duta Besar Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia Mgr Piero Pioppo itu.
Poin pertama yang dibahas adalah soal nomenklatur hari raya “Kenaikan Isa Almasih”. Disepakati bahwa “Kenaikan Isa Almasih” diubah menjadi “Kenaikan Tuhan Yesus” sekaligus menyepakati istilah “wafat Isa Almasih” diganti dengan “wafat Tuhan Yesus”.
Selanjutnya, poin kedua yang dibahas adalah tentang rencana membangun Katedral di Ibu Kota Nusantara (IKN). Untuk itu, forum menilai perlu ada koordinasi dengan Keuskupan Agung Samarinda
Sedangkan, poin ketiga yang dibahas adalah rencana kunjungan Menag Yaqut Cholil Qoumas ke Vatikan untuk mengundang kembali Paus Fransiskus ke Indonesia.