Ende, GardaNTT.id – Gelombang ganas di pantai selatan, mengakibatkan penyeberangan menuju 3 desa terpencil di wilayah Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende, terhenti sementara.
Warga dari 3 desa ini diantaranya Desa Wolokota, Desa Kekasewa dan Desa Nila, terpaksa harus berjalan kaki ke Kota.
Untuk mencapai ke 3 Desa ini, Warga harus mengeluarkan ongkos kendaraan menuju Desa Reka, sejmlah Rp. 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) kemudian berjalan kaki sejauh 4 hingga 8 Kilometer.
Hal ini lantaran akses jalan di wilayah selatan Kecamatan Ndona, hingga kini baru mencapai Desa Reka dan belum menjangkau ke tiga desa tersebut.
Sementara, pantauan media hingga kini pembangunan jalan menuju ke tiga Desa tersebut baru dimulai beberapa Tahun belakangan dan belum mencapai Desa Wolokota.
“Kami terpaksa naik oto, turun di Reka dan harus jalan kaki lagi cukup jauh, ke kampung kami. Kalau oto biasanya dua pulu lima ribu, kalau ojek 50 ribu” ungkap Serilus, warga desa Kekasewa saat ditemui di Wolowona. Sabtu (9/7/2022).
Serilus kemudian berharap Pemda Ende segera menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan dari Reka menuju desanya.
“Kami minta Bupati Ende, untuk bisa selesaikan pekerjaan jalan. Karena kami lihat sekarang sudah ada papan proyek lagi di Reka, untuk kerja jalan. Kami juga minta pemerintah kawal dengan serius pekerjaan jalan itu, dan kami siap dukung, supaya kami juga bisa nikmati jalan,” Katanya.
Dia juga berharap agar jalan yang dirintis itu kelak langsung dapat dimanfaatkan, mengingat akses jalan menuju desanya sangat dibutuhkan.
Untuk diketahui beberapa bulan lalu Pemda Ende menghadirkan Kapal Motor Marina 2, untuk melayani penyebrangan bagi warga di Wilayah tersebut. Namun hingga kini, KM Marina 2 belum difungsikan kembali lantaran mengalami kerusakan karena terbalik di perairan Desa Nila beberapa saat lalu.
Sementara belum ada aktivitas perbaikan yang terpantau dari Dinas terkait maupun pihak pengelola. KM Marina 2 hingga kini masih berlabuh di Perairan Mautapaga Ende.






