Borong, gardantt.id-Proyek pengerjaan gedung SDI Wae Kembek, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur hingga saat ini belum tuntas, membuat fasilitas gedung belum bisa di manfaatkan.
Proyek yang diketahui milik Dinas Pemuda dan Olaraga Kabupaten Manggarai Timur itu mulai di kerjakan padan bulan September 2022 lalu.
Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) Beserta perabotnya di kerjakan oleh CV. Kasih Murni, dengan pagu Rp387.857.538 (tiga ratus delapan puluh tujuh juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh delapan rupiah)
Meski pekerjaan sudah mulai sejak 2022 yang lalu, namun hingga saat ini progres pengerjaan gedung tersebut belum tuntas. Proyek ini tak hanya mangkrak, upah pekerja dengan nilai puluhan juta rupiah sama sakali tidak dibayar oleh Pihak Kontraktor CV. Kasih Murni.
Hal tersebut di ketahui pada Kamis (10/03/2023) saat sejumlah Masyarakat setempat yang juga selaku pekerja menyampaikan kepada Media ini.
Seperti di sampaikan oleh Robianus Basri, warga Desa Gunung Baru. Kepada media ini ia menjelaskan terkait upahnya yang belum di bayar oleh pihak CV. Kasih Murni, senilai Rp10.000.000 (sepuluh jutah rupiah).
“Mereka pake saya punya kayu pak. Tapi hingga saat ini ia belum bayar senilai Rp10.000.000 (selulu juta rupiah). Padahal saya sudah cape-cape angkut kayu secara manual. Tapi apa, hingga saat ini belom juga di bayar upah kami. Kontaktor tidak serius bekerja, hingga sampai saat ini pekerjaanya mangkrak,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bila pekerjaan gedung tersebut tida di lanjutkan dan upah pekerja tidak diberikan, maka ia dan para pekerja lainya akan membongkar dan mengambil kembali semua kayu yang sudah dipake oleh pihak kontraktor.
“Begini Pak, bagaimana kami mau hidupkan istri dan anak kami kalo hak atau upah kami tidak di bayar oleh pihak kontraktor. Padaha ia kerja gunakan kayunya kami. Kalo miasalnya pihak kontraktor tidak juga bayar upah kami, maka saya dan para pekerja lainnya akan bongkar dan ambil kembali kayu yang suda di pake oleh pihak Kontraktor,” tegasnya.
Hal yang sama juga di sampai oleh para pekerja lainnya. Misalnya dari Jeni Joman, kepada media ini ia menyampaikan juga terkait upahnya yang belum di berikan oleh pihak CV. Kasih Murni senilai Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah).
“Kalo saya punya pak, selama ini saya yang muat material, seperti pasir dan batu. Tapi hingga saat ini, saya punya upah yang belum di bayar oleh pihak kontraktor total secara keseluruhan sudah Rp20 juta,” jelasnya.
Ia juga mengancam bersama para pekerja lain akan melaporkan pihak CV. Kasih Murni ke Disnakertrans Matim dan akan mengambil kembali material yang sudah di pakai oleh pihak Kontraktor.
“Kami akan lapor pihak CV. Kasih Murni Pak. Kami tidak takut. Kami punya upah harus segera dia bayar. Kami beri waktu untuk ia bayar hanya tiga hari kedepan. Segera di bayar lunas. Jika tidak, maka kami akan bongkar dan mengambil kembali meterial kami yang sudah di pake untuk bangun skolah SDI. Wae Kembek,” tegasnya kepada media ini, Kamis (09/03/3023).
Pantauan media ini di lokasi, tampak terlihat sejumlah sisi bangunan yang belum tuntas di kerjakan, seperti plafon, ada beberapa sisi yang belum di plaster, belum di lantai kasar, belum di pasang keramik, hingga perabot di dalamnya belum ada. Tidak ada aktifitas pekerjaan.
Diketahui, melalui Dana Alokasi Khusus, negara telah menganggarkan senilai Rp300 juta lebih untuk pekerjaan gedung tersebut. Namun hingga saat ini proyek tersebut mangkrak.
Berdasarkan informasi yang di peroleh media ini, meski pekerjaannya belum selesai dan mangkrak, proyek yang sudah menghabiskan uang negara hingga ratusan juta itu sudah di Provisional Hand Over (PHO) oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Sementara Carles Nono, selaku kontraktor CV. Kasih Murni, belum berhasil di Konfirmasi. Media ini, suda berupaya menghubunginya melalui sambungan gawainya, namun belum di respon.
Sementara Yon, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, belum berhasil di Konfirmasi. Bahkan sudah berupaya menghubungi melalui sambungan gawainya, namun yang bersangkutan belum merespon.