GardaNTT.Id – Kepala Kepolisian Resor (Polres) Manggarai, AKBP Yoce Marten melakukan inspeksi mendadak di area pergelaran Ruteng Food Festifal yang berlokasi di Lapangan Motang Rua, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, pada Selasa 11 Oktober 2022.
Pantauan GardaNTT.Id, selama inspeksi itu berlangsung, Kapolres Yoce Marten tampak didampingi oleh Wakapolres Kompol Sahidin Sunah, Kabag OPS AKP Burhanudin, Kasat Reskrim Arviandre Maliki dan beberapa anggota polres lainnya.
Inspeksi mendadak tersebut nampaknya ditenggarai oleh adanya informasi yang menyebutkan adanya aktivitas yang diduga berbau perjudian di area pergelaran Ruteng Food Festival, yang berlokasi Lapangan Motang Rua tersebut.
Kapolres AKBP Yoce Marten beserta sejumlah sparat polisi bergerak menuju ke area pergelaran Ruteng Food Festival sekitar pukul 15. 26 Wita. Terlihat, Kapolres AKBP Yoce Marten terlibat berdialog dengan beberapa pemilik stand pameran yang diduga berbau perjudian tersebut.
Di hadapan sejumlah awak media, Kapolres AKBP Yoce Marten mengatakan, saat awal dibukanya kegiatan tersebut, Sabtu (8/10), dirinya tidak melihat adanya aktivitas yang diduga ada indikasi perjudian sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media.
“Dan Semalam dapat informasi bahwa ada beberapa tempat yang dipakai dan terindikasi perjudian. Makanya hari ini kita lakukan inspeksi atau pengecekan langsung ke lokasi. Dan memang kita temukan beberapa tempat yang diduga ada permainan-permainan seperti yang disampaikan itu,” ungkap AKBP Yoce Marten.
“Oleh karena itu, saya minta kepada ketua panitia untuk membubarkan atau membongkar tempat-tempat yang diduga ada permainan perjudian itu. Harapannya kedepan, semoga kegiatan yang ada bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya yang ada di Kabupaten Manggarai ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, saat ditanyai terkait proses hukum bagi sejumlah pihak yang diduga sebagai aktor dibalik aktivitas yang ada tersebut, Kapolres AKBP Yoce Marten mengatakan bahwa, saat ini pihaknya hanya melakukan pembinaan dengan catatan bahwa para pelaku tidak mengulangi lagi.
“Kalau mulai hari ini sampai dengan seterusnya kegiatan festival ini berjalan, kami menemukan maka akan kami tindaki sesuai aturan yang ada” Ujar Kapolres Yoce.
“Kami berharap agar peringatan yang kami lakukan hari ini mudah-mudahan semuanya mengerti. Tujuannya adalah bukan memenjarakan orang tetapi bagaimana masyarakat kita tahu tentang aturan dan bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif secara bersama-sama,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya Festival kuliner dalam rangka HUT TNI-77 di Lapangan Motang Rua Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai, NTT berubah menjadi ajang perjudian.
Hal itu terlihat dari sejumlah permainan yang dipertontonkan kepada pengunjung seperti Bola Gelinding, Lempar Gelang dan beberapa permainan lainnya.
Pantauan GardaNTT.Id pada Senin (10/10) malam hari, meski kondisi lapangan Motang Rua di penuhi lumpur namun tampaknya tidak mengulurkan niat dari puluhan bahkan ratusan pengunjung untuk terlibat dalam beragam permainan yang dipertontonkan itu.
Bahkan diantara orang dewasa terlihat juga sejumlah anak-anak diusia sekolah yang aktif ikut bermain lempar gelang yang diiming-imingi dengan hadiah yang fantastis.
Menanggapi festival food kuliner yang beraroma judi itu, Kasdim Kodim 1612 Manggarai Mayor Topan mengaku tidak tahu jika ada praktik seperti itu.
Dia mengatakan pihaknya menyelenggarakan kegiatan festival tersebut sejatinya untuk mempromosikan hasil kuliner khususnya yang diolah dari pangan lokal Masyarakat Manggarai.
“Tujuan kegiatan untuk mempromosikan kuliner dari bahan baku lokal, bukan jadi ajang perjudian” Kata Mayor Topan kepada sejumlah Wartawan saat ditemui di Ruangan Kerjanya pada Selasa (11/10/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan praktik perjudian ditengah festival food kuliner itu sangat mencederai nama institusi TNI, sebab kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka bagian dari memeriahkan HUT TNI ke 77 Tahun.
“Masyarakat bilang apa, nanti institusi TNI yang dibawa-bawa, padahal kegiatan itu tujuannya untuk promosi pangan lokal” tegas Mayor Topan.
Mayor Topan menerangkan perubahan tujuan festival food kuliner menjadi ajang perjudian tersebut dilakukan secara diam-diam oleh panitia penyelenggara.
“Kalau tujuannya untuk itu kemarin pasti kami tidak selenggarakan, inikan ulah dari panitia” ujar dia.
Mayor Topan pun menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap praktik perjudian yang ramai dikunjungi Warga Kota Ruteng tersebut.
Bahkan secara tegas dia sampaikan jika nanti tidak mau diberhentikan maka pihaknya akan menutup kegiatan festival itu lebih awal dari waktu yang ditentukan.
“Kalau mereka tidak mau berhenti yang sudah kita akan sampaikan ke Pa Bupati untuk hentikan kegiatan itu” pungkasnya.