Dr. Mantovanny Tapung Dapat Penghargaan LEPRID

Manggarai, GardaNTT.id – Dosen Unika St. Paulus Ruteng sekaligus Sekretaris Eksekutif Perennial Institute mendapat piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (LEPRID) yang bertempat di Jakarta.

Penghargaan ini diberikan secara langsung dalam bentuk fisik piagam penghargaan oleh Direktur LEPRID, bapak Paulus Pangka, SH di depan Kampus Unika St. Paulus Ruteng, Rabu, 11 Januari 2022.

Sebelumnya, pengumuman pemberian penghargaan ini sudah disampaikan secara daring pada tanggal 28 Januari 2022, tepat pada saat penutupan rangkaian roadshow literasi di SMAK Seminari St. Paulus II (Semiyopal), Labuan Bajo.

Dr. Mantovanny Tapung

Berlatarkan patung St. Paulus, Mantovanny mendapat penghargaan ini karena prestasinya dalam menginisiasi dan merancang roadshow atau kirab kegiatan literasi kewirausahaan, jurnalistik dan digital kepada 7 sekolah menengah (SMK Swakarsa Ruteng, Seminari Kisol, Seminari KPA St. Paulus Mataloko, Seminari St. Berchmans Mataloko, Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Seminari Hokeng, Seminari St. Paulus II Labuan Bajo) dan dan 5 sekolah tinggi (Unika St. Paulus Ruteng, STIPER Bajawa, STIPAS Ende, Unipa Indonesia Maumere, STIPAS Larantuka).

Kegiatan ini dimulai di Labuan Bajo, pada 14 Januari sd 28 Januari 2022. Dalam catatan Leprid, prestasi ini tercatat dengan nomor yang ke : 720.

Dikutip dari laman resmi LEPRID, belum pernah terjadi di daratan Pulau Flores, ada lembaga swasta yang melakukan literasi secara beruntun mulai dari gerbang barat Manggarai Barat hingga gerbang timur Flores, di Kabupaten Flores Timur, tepatnya di Kota Reinha Larantuka.

Dua Lembaga ini, yakni Stefanus Gandi Institute (SGI), milik pengusaha muda asal Lembor Manggarai Barat, Stefanus Gandi dan Perennial Institute melakukan hal yang langka dan spektakuler. Didukung oleh Tabloid Harian Tani, Tim literasi dari dua Lembaga ini bergerak dari kota Pariwisata Premium Labuan Bajo, masuk Kota Pendidikan Ruteng, lalu merangsek ke Kota dingin Bajawa, lanjut ke Kota Pengasingan Soekarno di Ende, tembus kota pencetak imam Katolik Maumere dan berujung di Kota Renha Larantuka, dan pada tanggal 28 Januari ditutup kembali di gerbang barat, Labuan Bajo.

Pada kesempatan pemberian penghargaan ini, Paulus Pangka, SH., menyampaikan profisiat kepada Dr. Mantovanny Tapung. Kegiatan spektakuler seperti ini untuk dicatat dalam bentuk record prestasi, tetapi juga menjadi inspirasi dalam membuat legasi (warisan) bagi generasi berikutnya.

“Kegiatan literasi harus selalu digaung dan dikembangkan demi pengembangan kemanusiaan orang-orang muda di Flores ini
Literasi menjadi tonggak dalam mengembangkan sumber daya yang handal dalam menghadapi laju perubahan abad ini,” ungkap Paulus

Paulus berharap, apa yang diinisiasi oleh Dr. Mantovanny Tapung ini bisa memantik bagi orang lain di bumi Flores ini.

Dr. Mantovanny Tapung pada kesempatan pemberian penghargaan ini menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada LEPRID yang jauh-jauh datang dari Jakarta untuk memberikan piagam penghargaan ini.

Hal ini kata Dr. Mantovanny, menunjukkan semangat tentang pentingnya menghargai karya seseorang atau sekelompok orang. Meskipun karya dan perbuatan itu dalam skala kecil, tetapi sejauh bisa bermanfaat besar bagi kebaikan bersama, maka hal karya atau perbuatan itu harga dihargai atau perlu mendapat pengakuan.

“Banyak orang Manggarai dan Flores pada umumnya sudah berkarya besar sesuai bidangnya untuk kebaikan di pulau Bunga ini, namun sejauh ini belum tercatat dalam record prestasi. Padahal, mereka itu telah banyak membawa warisan kebaikan bagi masyarakat Flores,” pungkasnya.

Dr. Mantovanny menambahkan, semoga LEPRID bekerjasama dengan pemerintah dan perguruan tinggi yang ada di Flores mendata orang, kelompok orang atau Lembaga yang sudah berkarya demi kepentingan orang Flores.

Ia juga mengungkapkan, bukan pada pemberian penghargaannya, tetapi lebih pada nilai-nilai penting yang telah mereka wariskan kepada generasi saat ini. Dengan demikian juga, kata Dr. Mantovanny, memantik generasi sekarang untuk mengembangkan nilai-nilai tersebut secara berkelanjutan, pada masa sekarang dan masa mendatang.

Karena itu, Dr. Mantovanny mengajak generasi muda untuk terus berkarya dan wariskan nilai-nilai kerja keras, ketekunan, tahan uji, dan pengharapan. Dia mengutip semangat St. Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma yang berbunyi:

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:3-5).