Ende, GardaNTT.id-Jumlah lonjakan pasien terpapar covid-19 atau Corona di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini meningkat drastis.
Betapa tidak, satu bulan terakhir ini pasien yang terpapar Corona berjumlah 545 orang, yang saat ini sempat karantina di Stadion Marilonga Ende.
Karena kondisi ini, bupati Ende mengeluarkan surat edaran dan menginstruksikan para pelajar dan mahasiswa harus belajar secarah daring, dan petugas keamanan sempat melalukan penyekatan di beberapa titik.
Namun, hari ini (05/03/22) Sekolah Bola Voli SBV (Arend) yang bekerjasama dengan PBVSI Ende, selenggarakan turnamen voli antar remaja usia 23 tahun di lapangan Lapas kabupaten Ende. Mirisnya kegiatan ini diizinkan oleh Pemda Ende.
Aktivis PMKRI cabang Ende, Rian Laka Mau, mempertanyakan komitmen dan konsistensi Pemda Ende dalam menangani kasus covid-19 di wilayah itu.
“Kita heran dengan kebijakan ini. Pada tanggal 18/02/22 bupati Ende menginstruksikan kepada seluruh lembaga pendidikan di kabupaten Ende dari tingkat TK, hingga Perguruan Tinggi harus melakukan pembelajaran jarak jauh (Daring) guna untuk menekan angka penularan covid-19 di Ende, tetapi kenapa hari ini pemda Ende mengizinkan untuk selenggarakan turnamen ini,” ungkapnya
Menurutnya peluang kerumunan di lokasi turnamen itu sangat besar dan sebagian besar penonton tidak menggunakan masker.
“Apa bedahnya turnamen ini dengan sekolah, kalau bicara taati protokol kesehatan saya rasa sekolah lebih ketat, tetapi kenapa sekolah harus jarak jauh (daring.red) tetapi turnamen di izinkan,” jelasnya
Ia berharap kepada pihak petugas harus bisa merespon hal tersebut karena kegiatan tersebut dapat menimbulkan klaster baru
“Saya berharap pihak yang berwajib harus berani ambil sikap, karena kegiatan ini sangat menciptakan peluang lonjaknya covid-19 di kabupaten Ende,” tutupnya