Pada foto tangkapan layar (screenshoot) HP milik Irma dan Kanis (keduanya adalah Dosen) terlihat pembuat status menyebut secara peribadi terhadap komentar dari Kanis dan Irma pada kolom komentar. Percakapan mereka pun berkelanjutan dengan saling berargumentasi antara pembuat status dengan Irma yang menyinggung pribadi Irma dan Pembuat status.
Kanis mengatakan bahwa, alasan pengaduan yang telah dilakukan atas dasar tersinggung karena namanya disebut pada kolom komentar dari postingan Zidane Zidan.
“Awalnya karena saya berkomentar pada status Zidane Zidan dengan mengatakan kalau ada data dan punya bukti yang kuat maka laporkan saja ke pihak kampus. Kemudian Zidane Zidan menanggapi komentar Kanis dengan mengatakan hau ca e kanis (Engkau satu kanis),” tutur Kanis.
“Nama saya disebut dalam kolom komentar. Dia (Zidane Zidan) telah menyebutkan nama Saya pada kolom komentar dengan mengatakan hau ca e Kanis (mengutip kalimat zidan yang berarti Engkau satu Kanis),” tutur Kanis.
“Atas dasar itu maka seyogyanya saya harus menyikapinya. Jika dibiarkan maka dia akan terus menerus menyebutkan hal yang senada pada medsos,” kata Kanis.
Demikian pun dengan Irma, dia mengatakan bahwa sudah saatnya untuk memberikan teguran kepada pengguna media sosial yang tidak bijak bermedia sosial.
“Saya mengadukan ini karena saya menganggap bahwa sudah saatnya untuk memberikan teguran kepada pengguna media sosial yang tidak bijak bermedia sosial, dan teguran kepada pengguna medsos yang sering menebarkan ujaran kebencian tanpa sebab dan bukti,” ungkap Irma.
Irma juga menyampaikan bahwa ini juga bentuk pembelajaran kepada pengguna medsos yang melakukan tindakan pencemaran nama baik.
“Jika dibiarkan terus menerus, maka bisa saja membangun opini publik yang merugikan dan meresahkan masyarakat.” tutup Irma.