Manggarai, GardaNTT.id-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng menyelenggarakan seminar nasional (semnas), Sabtu (7/5/2022). Semnas yang dilaksanakan secara daring ini mengangkat tema umum ‘Pendidikan Pasca Covid-19‘.
Semnas yang terselenggara dalam rangka memeriahkan hari pendidikan nasional ini, menampilkan empat akademisi dari empat perguruan tinggi sebagai narasumber. Keempat narasumber Semnas itu adalah Prof. Dr. Nyoman Dantes dari Universitas Pendidikan Ganesha, Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd. dari Universitas Negeri Malang, Dr. Alexander Jebadu dari Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, dan Dr. Yohanes Mariano Dakung, S.Fil., M.Pd. dari Unika Santu Paulus Ruteng.
Dekan FKIP Unika Santu Paulus Ruteng, Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si dalam sambutan saat membuka kegiatan Semnas ini mengatakan bahwa, Semnas dengan tema ‘Pendidikan Pasca Covid-19‘ diharapkan menyadarkan segenap akademisi, praktisi, dan pemerhati pendidikan akan tugas kunci mereka sebagai agen perubahan.
“Perubahan atmosfer pendidikan telah banyak terjadi di berbagai aspeknya, termasuk yang disebabkan oleh pandemi. Di tengah aneka perubahan itu, kita semua hendaknya tidak melupakan core bussiness kita sebagai agent of change,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Dr. Maks juga menyampaikan terima kasih kepada para narasumber, panitia dan semua peserta yang sudah datang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang hadir dan berbagi pengetahuan, pengalaman dan keterampilannya. Terima kasih juga kepada panitia dan Tim IT yang sudah bekerja baik selama sebulan terakhir menyiapkan semnas ini. Dan, terima kasih kepada semua kita baik dari internal Unika Santu Paulus Ruteng, maupun terutama dari luar Unika yang berpartisipasi dalam seminar ini,” imbuhnya.
Secara terpisah, Ketua Panitia Semnas, Dr. Erna Mena Niman, M.Pd. dalam keterangan persnya menyampaikan arti penting seminar ini.
“Sekurang-kurangnya ada dua arti penting dari penyelenggaraan seminar ini: Pertama, memulihkan kondisi pendidikan melalui strategi pembelajaran pasca covid 19, baik dari sisi pengetahuan, maupun penguatan karakter. Kedua, untuk mewujudkan poin pertama, maka dirasa penting meletakan nilai-nilai budaya dalam setiap proses pembelajaran dalam rangka penguatan karakter peserta didik sekaligus menyambut karakter profil pelajar pancasila dalam kurikulum merdeka belajar,” terangnya.