Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Ketum LP2TRI Tantang Kapolda NTT Debat Terbuka Terkait Kasus Elkana Konis

Foto: Hendrikus Djawa, SH, Ketua Umum LP2TRI

Kupang, GardaNTT.id Ketua Umum LP2TRI, Hendrikus Djawa, menantang Kapolda NTT untuk debat terbuka terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Elkana Konis, warga Kabupaten Kupang, NTT, yang ditemukan tewas dengan luka tembak pada Desember 2013 silam.

Hendrikus mengatakan, Kapolda NTT, Jhony Asadoma seakan bersikukuh tidak mau mengakui adanya keterlibatan anggota Polri dalam tragedi yang dialami Elkana Konis.

Desa Haju

Kata dia, selama ini dirinya kerap melontarkan tudingan, bahwa mantan Kapolres Kupang yang sekarang jabat Kabid Propam Polda NTT adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kematian Elkana Konis. Terhadap tudingan itu, dirinya diminta oleh Kapolda agar membuktikan tudingan tersebut.

“Jawabannya pak Kapolda itu macam pengacara dari pak Kabid Propam Polda NTT. Dan ini menurut saya sebagai bagian dari skenario untuk melemahkan mental saya,” ujarnya.

Ia mengaku tidak ingin dianggap sebagai pembohong oleh publik. Oleh karena itu, dirinya menantang Kapolda untuk debat ataupun melakukan gelar perkara secara terbuka agar publik bisa menilai pihak mana yang berbohong.

“Ayo, kita buktikan ke publik, siapa yang berbohong. Kita adakan debat atau lakukan gelar perkara secara terbuka terkait kasus ini. Saya siap beberkan semua fakta-faktanya. Saya tidak mau dianggap pembohong oleh publik,” katanya.

Foto: Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan Propam yang diterima Ketum LP2TRI pada Selasa (20/12/2022)

Dikatakan Hendrikus, laporan LP2TRI terkait adanya dugaan perintangan penyidikan atas kasus pembunuhan berencana ini, telah direspon oleh Propam Mabes Polri melalui surat yang diterima pada hari ini, 20 Desember 2022. Dalam isi surat itu, Propam Polri menyampaikan, jika penanganan kasus ini telah dilimpahkan ke Propam Polda NTT sejak tanggal 6 Desember 2022 lalu.

Namun, ketika Hendrikus menanyakan hal itu di Propam Polda NTT melalui telepon, pihaknya tidak mendapat jawaban yang jelas.

“Alasan tidak jelas. Katanya lepas piket, jadi masih dicek lagi penanganan laporan tersebut. Ada apa ini. Semacam ada upaya untuk terus menutupi,” kesalnya.

Oleh karena itu, ia meminta dukungan dari seluruh masyarakat, untuk berkenan menyebarluaskan tantangan ini agar bisa sampai dihadapan Kapolda NTT.

“Kepada Bapak/ibu yang sempat membaca pernyataan saya melalui media ini, kami mohon bantuanya untuk sebarluaskan berita ini supaya sampai dihadapan Kapolda,” imbuhnya.

Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju Desa Haju