Ruteng, GardaNTT.id – Salah satu tempat di Konggang, Kelurahan Waso, Kacamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT, dijadikan sebagai arena judi Sabung Ayam. Oknum Polisi diduga turut back up praktik perjudian ini. Pasalnya, aktivitas di lokasi ini sudah berlangsung lama, namun ada kesan pembiaran dari aparat.
Informasi ini, diperoleh dari narasumber yang merupakan warga setempat. Bermodal informasi itu, Senin (16/05/2022), Wartawan mendatangi lokasi.
Sekitar 200 meter dari jalan utama Ruteng-Iteng, terlihat puluhan kendaraan, parkir di dekat lokasi. Kami terus masuk, dan benar saja, sebuah terpal biru menjadi atap, dan kira-kira lebih dari 100 orang mengelilingi arena berukuran sekitar 3 x 4 meter itu, sembari bertransaksi.
“Mai gah, 50 makan 100, mai gah (Ayo, 50 makan 100),” demikian kalimat penonton yang sering terdengar di lokasi.
Wartawan juga berhasil menggali informasi dari seseorang di lokasi. Ia menyebut bahwa aktivitas judi ini dilakukan setiap hari. Pemain dari luar Manggarai juga bahkan ikut bermain judi di lokasi itu.
“Main terus setiap hari. Senin-Sabtu itu mulai sekitar jam 2 siang, dan Minggu mulai jam 1 siang. Kalau hari Minggu itu yang paling ramai, karena pemain dari Bajawa, Aimere itu juga main disini,” kata orang tersebut.
Ia juga mengatakan, arena judi itu beroperasi sejak bulan Januari 2022 lalu.
“Sebelumnya di Tuke, tapi ketahuan oleh Polisi, jadi pindah kesini (Konggang, red) mulai bulan Januari,” tambahnya.
Usai mendatangi lokasi itu, Wartawan mewawancarai sejumlah warga. Mereka mengaku sudah mengetahui soal adanya aktivitas itu. Namun, mereka mengira bahwa arena judi itu sudah mendapat ijin Kepolisian.
Hal itu, lantaran warga juga menyaksikan beberapa oknum yang ia ketahui jelas berprofesi sebagai Polisi dan turut berjudi di lokasi itu.
“Haeh, kami kira sudah ada ijinnya. Karena kenapa dibiarkan, padahal lokasinya tidak terlalu tersembunyi. Apalagi ada beberapa Polisi juga main, tetapi waktu main mereka berpakaian preman,” ungkapnya
“Kami tau sekali kalau mereka itu Polisi, untuk apa kami bohong,” ujar salah seorang warga yang diamini warga lain, meyakinkan Wartawan.
Mereka juga mengaku resah lantaran keberadaan arena itu dirasa mengganggu ketenangan mereka.
“Ribut om. Itu motor, mobil begitu banyak, bising rasanya. Terus teriakan orang-orang yang main itu juga kami dengar jelas skali. Ya, kita ras terganggu juga,” keluh para warga itu.