Manggarai, GardaNTT.id – Usai perhelatan liga pelajar SMK sekabupaten Manggarai tahun 2022 dan Lomba menyongsong Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuhnya pada 2 Mei tiap tahun, panitia penyelenggara melaksanakan rapat evaluasi, Rabu (22/6), pukul 09.00 – 16.30 WITA.
Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan di SMK Swakarsa ini dihadiri oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Swakarsa, Isidorus Son selaku Ketua MKKS, peserta rapat lainnya adalah Ferdinandus Tahu Kepsek SMKN 1 Wae Ri’I, Albinus Kaha Kepsek SMK Bina Kusuma, Petrus K. A Lahur Kepsek SMK Karya, Franasiskus Jam Plt. Kepsek SMKN Restorasi Timung, Fransiskus Jehoda Kepsek SMKN 1 Satar Mese, Bruder Dion SMK St. Aloisius, Bonefasius Mancuk Kepsek Widya Bakti, Susana Sanul SMK Elanus, Pius Jemadu Kepsek SMK Mutiara Bangsa Reo, Agustinus Agen SMK Indonesia Timur, Milkior Sobe Ketua Panitia Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Feribertus Go Armin selaku ketua panitia kegiatan.
Koordinator umum Liga Pelajar SMK, Petrus K. A. Lahur kepada media ini, Rabu (22/06) mengatakan, rapat evaluasi membahas beberapa poin seperti laporan Bendahara Umum kegiatan Hardiknas dan Liga Pelajar tentang penerimaan dan uraiannya.
Hal lain kata dia, rapat evaluasi bertujuan menyampaikan laporan kegiatan dan evaluasi anggaran dari setiap Koordinator Lomba (Lomba Menyanyi Solo, Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Lomba Paduan Suara), laporan kegiatan dan evaluasi anggaran dari Liga Pelajar Putra dan Putri dan soal keliling.
Lahur menjelaskan, ada beberapa poin penting yang menjadi agenda dalam melaksanakan evaluasi tersebut, diantaranya;
Pertama, semua pelaporan dari setiap koordinator lomba diterima oleh semua peserta yang hadir. Tinggal disatukan menjadi satu untuk disebarkan ke setiap sekolah.
Kedua, MKKS SMK Kab. Manggarai memandang perlu setiap mata lomba dan Liga Pelajar untuk tetap diadakan kembali di tahun depan.
Ketiga, Untuk tahun depan, akan dibuat penyeragamana harga barang di setiap item pengeluaran panitia.
Keempat, terkait Liga Pelajar, MKKS SMK merekomendasikan agar tahun depan wasit SMK bisa memiliki lisensi. MKKS SMSK siap mengirim para gurunya untuk mengikuti pelatihan wasit.
Kelima, Tahun depan, panitia Liga Pelajar diharapkan membentuk Komite Pertandingan.
Keenam, Bulan Agustus yang akan datang, Gebyar SMK akan dilaksanakan. Gebyar SMK ini merupakan salah satu kegiatan yang diinisiasi oleh provinsi untuk diadakan di daerah.
Ketujuh, terkait laga lanjutan Liga Pelajar yang mempertemukan SMA vs SMK, format pertemuan, kepanitian dan RAB akan ditindaklanjuti di rapat bersama Korwas yang dihadiri oleh ketua MKKS SMA dan SMK serta masing-masing coordinator dari SMA maupun SMK.
”Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Swakarsa, Isidorus Son selaku Ketua MKKS menyerahkan sepenuhnya tugas dan tanggung jawab gelaran Liga Pelajar kepada panitia Liga Pelajar yang diketuai oleh Feribertus Go Armin yang juga ketua MGMP PJOK SMK Kab. Manggarai,” ungkap Lahur usai rapat evaluasi.
Ia mengatakan, dalam gelaran tahun ini, keikutsertaan dalam mengikuti Liga Pelajar adalah pilihan bagi setiap sekolah.
“Tercatat ada dua SMK yang tidak berpartisipasi yakni, SMK Alam Lestari dan SMK Bintang Timur. Pengiriman tim putra/i juga merupakan pilihan bagi setiap sekolah. Bergantung dari kondisi sekolah masing-masing, anggaran dan ketersediaan siswi,”ungkapnnya
Ia menambahkan, tercatat tim putra hanya diikuti oleh 14 tim dan tim putri diikuti oleh 8 tim.
“Setiap sekolah mengirim satu tim, baik putra maupun putri dengan mengumpulkan uang sebesar tiga juta tiga ratus rupiah (Rp3.300.000). Jika setiap sekolah mengirim dua tim yakni putra maupun putri maka sekolah tersebut mengumpulkan uang sebesar enam juta enam ratus ribu rupiah (Rp6.600.000). Berangkat dari jumlah tim yang ikut, maka total anggaran rill yang panitia terima dari setiap sekolah sebesar tujuh puluh dua juta rupiah (Rp72.000.000),” ungkapnya.
Sedangkan uang juara, kata Lahur, sebesar tujuh ratus lima puluh ribu rupiah (Rp750.000)
“Besaran hadiah ini merupakan besaran yang telah diputuskan oleh rapat MKKS sebelum Liga Pelajar Putra dihelat,”jelas Lahur.
Lahur mengatakan, penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) berlangsung selama tiga tahap yakni;
Tahap pertama dirancang oleh panitia bertempat di SMK St. Aloisius yang mana hadiah juara sebesar lima juta rupiah (Rp5.000.000).
Tahap kedua, pada rapat pertama bertempat di SMK Sadar Wisata Ruteng, dengan kesepakatan, bagi yang juara tidak mendapatkan hadiah, hal itu dilakukan karena menggunakan konsep tanpa juara di tingkat SMK melainkan hanya sampai di semifinal, yang mana empat tim semifinalis kemudian akan bertemu empat semifinalis dari SMA. Rapat kedua masih di tempat yang sama di SMK Sadar Wisata pada 8 April 2022, total RAB menjadi delapan puluh enam juta rupiah (Rp86.000.000). Dari RAB kedua inilah kemudian panitia membawa ke rapat terakhir di tingkat MKKS pada 11 April 2022 di SMK Swakarsa.
“Pada rapat tingkat MKKS, oleh para kepala sekolah disepakati untuk tingkat SMK gelarannya sampai menghasilkan juara untuk kepentingan akreditasi sekolah dan uang juara kecil. Uang juara yang dimaksud disini termasuk juara 1 yakni Rp750.000. Terkait penambahan uang juara dikembalikan ke mekanisme sekolah masing-masing,” jelas Lahur.
Lahur mengatakan, dari hasil rapat evaluasi yang diselenggarakan oleh panitia pada Kamis, (16/06) lalu, total pengeluaran panitia selama gelaran Liga Pelajar baik putra dan putri sebesar Rp70.000.000 lebih.
“Hingga saat ini, kami sedang menyelesaikan beberapa pembayaran dari pengeluaran tak terduga yang kami temukan selama turnamen,”ungkapnya
Lebih jauh ia katakan, total pengeluaran wasit di dua kategori Putra dan Putri sebesar Rp12.600.000, besaran ini kata dia, menjangkau tanggung jawab wasit untuk kategori putra dan putri.
Sedangkan income dari uang tiket, Lahur mengakui jika benar ada pungutan uang tiket sebesar Rp5.000. Ia mengatakan, ada aturan khusus yang panitia buat di kegiatan tersebut seperti halnya bagi para siswa yang sekolahnya bertanding dan mengenakan pakaian (baju dan celana) sekolah sebagai identitas, maka para siswa tersebut masuk tanpa bayar uang tiket alias gratis.
“Karcis dikenakan kepada para siswa yang sekolahnya tidak bertanding dan masyarakat umum. Untuk itu, meskipun banyak penonton yang hadir di lapangan SMK St. Aloisius maupun Stadion Golo Dukal, tidak semua penonton membayar tiket,”kata Lahur lagi.
Lebih dari pada itu, ungkap lahur, berdasarkan hasil evaluasi bersama panitia tiket, Pemasukan tiket hanya mampu membiayai pengeluaran rutin selama pertandingan seperti kopi, snack dan rokok. Pemasukan dari tiket tidak mampu berkontribusi pada beberapa pengeluaran tak terduga yang terjadi.
“Berdasarkan hasil evaluasi bersama panitia tiket, kami mendapati kenyataan bahwa pemasukan tiket sedikit sekali. Pemasukan tiket hanya mampu membiayai pengeluaran rutin selama pertandingan seperti kopi, snack dan rokok. Pemasukan dari tiket tidak mampu berkontribusi pada beberapa pengeluaran tak terduga yang terjadi,” tutupnya.