Rote Ndao.GardaNTT.id- Peristiwa naas menimpa 6 orang nelayan Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, dalam perjalanan pulang dari Australia menuju tanah asal Rote Ndao.
Kabarnya, ke-6 orang nelayan tersebut berlayar melewati perairan pulau Ndao di Kecamatan Ndao Nuse. Namun naas bagi mereka karena gelombang tinggi menghantam kapal tersebut hingga tenggelam.
Kapal yang dinahkodai oleh juragan Cio Tori dihantam gelombang tinggi hingga terbalik dan ke-6 orang nelayan semuanya berhasil diselamatkan. Namun kapal yang ditumpangi dikabarkan hancur dihantam gelombang.
Keenam orang nelayan tersebut diketahui berangkat dari Negeri Asal Nusa Fuafuni Kabupaten Rote Ndao menuju Negeri Kanguru Australia sejak dua Minggu lalu. Pelayaran itu bertujuan mengais rejeki di dekat perairan Australia. Perairan itu diduga terdapat banyak hasil laut yang berprotein tinggi seperti teripang, Lola, lopster dan lainnya. Namun setibanya di tempat tujuan dekat perairan Australia, ke -6 nelayan tersebut dihalau pulang oleh otoritas keamanan laut Australia.
Dalam perjalanan pulang tersebut, ke-6 nelayan melewati perairan dekat pulau Ndao, Kabupaten Rote Ndao dengan tujuan menuju Papela Kecamatan Rote Timur. Namun setibanya mereka di sekitar perairan dekat Desa Mbali Ledeiki Pulau Ndao, Kapal tersebut tiba-tiba dihantam gelombang tinggi hingga tenggelam dan hancur. Namun ke-6 nelayan tersebut berhasil selamat.
“Kapal hancur, yang kita dapat kembali hanya kedua buah mesin. Ini atas bantuan warga di sini (warga Ndao Nuse). Yang paling penting adalah saya bersyukur karena ke-6 orang ini selamat. Soal kapal yang hancur tidak masalah,” ujar Laduma ketika dikonfirmasi wartawan.
Ke-6 korban selamat tersebut di antaranya juragan kapal Cio Tori, Didik Nahaba, Ivan Rabana, Sadini Jawalia, Mardan Liri, dan Judi Umar. Semuanya adalah warga Dusun Tanjung, Desa pepela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao. (TA/GN)
