Manggarai.GardaNTT.id – Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Santu Gregorius Reo memboyong piala kejuaraan lomba narasi budaya tingkat Kabupaten Manggarai yang bertema “Kaer Ulu Wae” di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Manggarai, Senin (18/10/2021).
SMAK Santu Gregorius Reo menjadi sekolah yang meraih juara 1 dan 3 setelah masuk dalam babak final bersama 3 lembaga lain, yakni Unika Santu Paulus Ruteng, SMAK Santu Fransiskus, dan SMAN 1 Lelak. Juara 1 diraih oleh Thomas A.Kanjang dan juara 3 diraih oleh Renata A Triani.
Saat ditemui GardaNTT.id, Thomas A. Kanjang dan Renata A Triani mengungkapkan rasa syukur, haru, dan terima kasih karena bisa membawa pulang piala dan penghargaan untuk sekolahnya, SMAK Santu Gregorius Reo.
“Saya sungguh terharu karena saya tidak yakin kalau bisa membawa pulang piala. Kami dua sangat senang, bangga, dan bersyukur karena bisa mengharumkan nama sekolah. Karena itu kami ucapkan terima kasih kepada Romo Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah, para Guru, Pembina OSIS, dan teman-teman yang selalu mendukung kami dalam proses persiapan dan pelaksanaan lomba ini,” ungkap Ino, sapaan Thomas A.Kanjang.
Ino menambahkan dengan cerita singkat waktu persiapan. “Kalau saya ingat kembali bagaimana proses, usaha kami bersama para pendamping, saya menangis, sampai kena marah. Tapi dari hal ini saya belajar bahwa tidak ada proses yang mudah untuk bisa berhasil. Juara bukanlah satu-satunya yang harus dikejar dalam perlombaan, tetapi kerja sama dan proses serta persiapan yang matang adalah hal utama,”ungkap siswa kelas XII itu.
Hal senada disampaikan oleh Renata A Triani, peraih juara 3. Renata mengungkapkan rasa bangga karena bisa mengharumkan nama sekolahnya.
“Benar ungkapan bahwa proses tidak dapat mengkhianati hasil. Dalam proses persiapan kami benar-benar ditempa, dibimbing untuk menjadi sukses. Saya selalu ingat kata-kata Romo Kepala Sekolah bahwa hasil bukanlah hal utama jika kita mau sukses, tapi proses itu yang paling utama,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ino dan Renata menyampaikan pesan kepada teman-teman, para siswa SMAK Santu Gregorius Reo.
“Kami banyak belajar di SMAK Santu Gregorius Reo. Tidak mengurangi rasa hormat, kami berpesan untuk sesama teman SMAK St. Gregorius Reo untuk selalu menekankan proses dari pada hasil, karena proses yang matang pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Semoga dengan pengalaman saya dan Anjela kemarin bisa menumbuhkan semangat di hati teman-teman untuk terus bersaing dan tidak melupakan budaya lisan Manggarai,” ungkap pengurus OSIS itu.
Kepala SMAK Santu Gregorius Reo, Rm. Heroluinus Jawa mengapresiasi kerja keras para siswa hingga memperoleh juara.
“Saya rasa luar biasa dan terharu untuk pencapaian ini. Tim guru pendamping bekerja ekstra. Dua adik saya Angela dan Ino belajar dan bekerja aktif untuk mengenal dan memahami budaya lokal. Sungguh ajaib proses perjuangan, apapun hasilnya,” ungkapnya saat dihubungi GardaNTT.id.
Demikian halnya dengan pembina OSIS, Bastian Utu, S.Pd menyampaikan apresiasi dan turut bahagia atas capaian para siswanya.
“Hari ini kami mendapat kado istimewa. Hal ini terjadi sebagai hasil dari dari kerja keras siswa. Mereka belajar lebih sungguh tentang budaya Manggarai. Dan pada akhirnya mereka mendapat sesuatu yang membanggakan lembaga,” ungkap alumnus PBSI Unika Santu paulus Ruteng ini.
Lebih lanjut, Bastian berharap agar ke depan para siswa tidak berpuas diri terhadap pencapaian ini. Sebagai Guru dan pendamping, kami tetap mendukung sepenuhnya usaha-usaha mereka dalam hal belajar.
Untuk diketahui, perlombaan narasi budaya bertema, “Kaer Ulu Wae” diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Manggarai. Dari 5 Peserta yang masuk dalam babak Final tampil memukau dalam persaingan yang ketat. Keluar sebagai juara masing-masing: Juara 1: Thomas A.Kanjang dari SMAK Santu Gregorius Reo; Juara 2: Damina Jelita Jiam dari SMAN Lelak-Rejeng; Juara 3: Renata A. Triani dari SMAK Santu Gregorius Reo. Sementara juara harapan 1 dan 2 masing-masing Yohanaes Ogilvi de Poseng dari SMAK Santu Fransiskus Saverius Ruteng dan Mariani M.Nadur dari Unika Santu Paulus Ruteng.