Ruteng, gardantt.id-Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari kampus Unika Santu Paulus Ruteng melaksanakan kegiatan magang 1 (satu) di SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng.
Acara penyerahan Mahasiswa/i magang yang didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Eduardus Yovantinus Abut ini dilaksanakan di ruangan Kepala Sekolah dan di lanjutkan dengan “Kepok” sebagai simbol ungkapan terimakasih dari DPL dan sebanyak 5 orang Mahasiwa/i magang atas antusias dari pihak SMAK St. Aquinas Ruteng untuk menerima Mahasiswa/i yang bermagang di lembaga pendidikan itu.
Dosen Eduardus, mengungkapkan bahwa Magang 1 (satu) merupakan wadah implementasi kompetensi akademik dan non akademik mahasiswa calon guru bahasa dan sastra Indonesia untuk mengobservasi pembelajaran yang berlangsung di sekolah, terutama pada jenjang SMA.
Lebih Lanjut Eduardus mengungkapkan kesannya terkait kegiatan penyerahan Mahasiswa/i magang tersebut.
“Bahagia dengan penerimaan oleh pihak sekolah (SMAK St. Thomas Aquinas). Sekolah sangat antusias dan mendukung. Semoga ke depannya, kegiatan magang bisa selalu menjadi wadah saling berbagi antara prodi PBSI dan sekolah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMAK St. Aquinas Ruteng, Fransiskus Rodriques Rusman sangat antusias menerima Mahasiswa/i yang ingin magang di sekolah itu.
“Kesan berkaitan dengan proses penyerahan magang kemarin, dimana kampus menyerahkan teman-teman mahasiswa ke sekolah untuk sama-sama kita belajar berkaitan dengan administrasi maupun pengelolaan sekolah dan sekolah memang wajib menerima berkaitan dengan mahasiswa/i untuk belajar di sekolah kami,” ungkapnya.
Menurut dia, penerimaan mahasiswa magang ini bukan karena Aquinas sudah melaksanakan perjanjian kerja sama tahun 2022 dengan Unika. Maupun Yayasan yang mengelola kampus Unika dengan Yayasan Pendidikan Nuca Lale.
“Maksud saya bukan karena ada perjanjian kerja sama yang dilaksanakan tahun lalu tetapi memang magang ini atau proses magang maupun PKL ini. Jadi dulu kan istilahnya cuma satu saja PKL, tapi istilah 3 tahun terakhir ini kan magang 1 dan magang 2. Magang 1 dan 2 ini sudah berlangsung sejak lama di sekolah kami dan kami tidak merasa keberatan.” ungkapnya.
Kepsek Fransiskus berharap kedepannya proses magang 1 maupun magang 2 dapat ditatah lebih bagus.
“Harus ada perjanjian kerja sama yang jelas, maksud saya begini kalau yang saya amati selama ini, saya minta maaf ini bukan kritikan untuk Kampus tapi ini sedikit harapan dari sekolah bahwa kegiatan magang itu yang kami amati selama ini yang datang untuk berkomunikasi dengan sekolah itu mahasiswa. Menurut saya untuk kedepannya proses magang itu prosesnya melibatkan kampus,” ungkpnya.
Selama ini, tambahnya, bapak-bapak dosen program studi atau jurusan maupun fakultas untuk datang sendiri melihat bidang sekolah, jangan teman-teman mahasiswa, karena kalau semua mahasiswa datang ke sini untuk lobi, ribet juga kita di setiap sekolah.
“Bagi saya sebenarnya tidak perlu kita lobi lagi, kita kan sudah ada perjanjian kerja sama, mungkin perjanjian kerja sama itu harus diimplementasikan di masing-masing Prodi sehingga kedepannya tidak perlu lagi teman-teman mahasiswa datang sendiri untuk mencari tempat praktek. Tetapi menurut saya kedepan biarkan komunikasi berkaitan dengan kegiatan magang ini antara kampus dengan kampus bukan melibatkan siswa dengan kampus maupun mahasiswa dengan sekolah.” jelas Kepsek Fransiskus.
Kesempatan yang sama, Ermelinda Sima, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia selaku kordinator kelompok magang 1 mengungkapkan kesan dan harapan yang dirasakan saat mengikut kegiatan penyerahan mahasiswa/i magang ini.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada kepala sekolah SMAK St. Thomas Aquinas Ruteng, karena sudah menerima kami untuk bermagang dengan sangat antusias, dan juga terima kasih untuk prodi PBSI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) karena sudah memberi kesempatan kepada kami kurang lebih 2 minggu untuk melakukan Observasi,” ungkapnya.
Selain kegiatan mengamati proses pembelajaran baik kegiatan akademik maupun non akademik, menurut Ermelinda, kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru di SMAK ST. Aquinas Ruteng ini juga bisa menjadi contoh bagi dirinya untuk menjadi seorang pendidik dikemudian hari.
“Banyak manfaat yang saya dapatkan dalam kegiatan magang 1 ini. Dalam kegiatan magang ini memberi saya pengetahuan mengenai keadaan yang riil di sekolah, memperoleh pengalaman ketika dihadapkan dengan lingkungan sekolah, dapat belajar untuk bertanggung jawab, dispilin dan bekerja sama, lebih mengembangkan kemampuan daya berpikir untuk mencari kebanaran dalam melakukan pengamatan dan sebagai suatu contoh untuk menjadi seorang guru yang profesional.” ungkapnya.
Lebih jauh Ermelinda berharap, semoga melalui kegiatan ini bisa berdampak bagi dirinya dan menjadi bekal untuk menumbuhkan potensi sebagai seorang guru nantinya