UKM Litera Unika Santu Paulus Ruteng Turut Meriahkan Workshop Mai Go Rojok

Anggota UKM Litera saat membawakan musikalisasi puisi (foto: Sindy Janggu)

Sebanyak tujuh orang perwakilan UKM Litera yang turut hadir dalam kegiatan workshop itu.

“Kami berharap bisa membangun kreasi dan kreativitas seni bersama RKGW dalam momen-momen lain mendatang,” ungkap Sindi Janggu, pengurus Sekretaris UKM Litera.

Kegiatan Workshop Budaya Rojok oleh Komunitas Rumah Kreasi Gendang Waso (RKGW) berkolaborasi bersama sanggar Seni Budaya Nipu Wintuk

Osin Ariyanto selaku ketua Lembaga Komunitas RKGW mengatakan kegiatan ini spesial untuk pameran hasil karya. “Sebelum kegiatan ini, kami sepakat untuk mengkemas agenda ini dengan agenda seni,” ungkapnya.

Tujuan kegiatan ini yang pertama memberi dedikasi kepada adik-adik dan juga para undangan mengenai tradisi budaya rojok. Rojok merupakan kegiatan menganyam dari kaum ibu.

Lebih lanjut beliau mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan dari divisi pemberdayaan, salah satu divisi yang RKGW miliki.

Poin yang sangat penting adalah pelaku-pelaku UMKM adalah pelaku yang siap mendonasikan hasil karya mereka, kepada pegiat-pegiat rojok dan juga pelaku-pelaku seni yang ada malam ini.

Kegiatan ini merupakan kegiatan literasi budaya. Itu sebabnya komunitas ini mengundang Dinas PPO, beberapa sanggar seni, kelompok teater, para pelaku UMKM, dan UKM Literasi Sastra Unika Santu Paulus. Kegiatan literasi ini sangat penting untuk generasi milenial. Harapannya kegiatan ini akan terus berlanjut.

“Selama kita punya dedikasi yang baik kepada adik-adik, saya merasa komunitas-komunitas lain yang peduli dengan kegiatan solidaritas seperti ini”, tutupnya.

Di samping itu, Valeria Rahmat selaku anggota Rumah Baca Aksara (RBA), yang mengikuti kegiatan, mengatakan kegiatan workshop mengangkat komunitas yang mempunyai UMKM, salah satunya teman-teman Rumah Baca Aksara.

“RBA dan RKGW sering berkolaborasi dengan banyak kegiatan. Dan malam ini, kami berkesempatan untuk ada di sini. Barang-barang teman-teman kami pun bisa dipajang di sini”, ujarnya.

Kegiatan ini membantu menghidupkan budaya. Komunitas dan kaum muda pun bisa belajar.

Robertus Radom selaku lurah mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini. Hal ini merupakan langkah yang bagus, yang diawali oleh anak muda yang mempunyai cita-cita dalam mewariskan nilai seni.

“Kegiatan ini harus melibatkan banyak pihak sebenarnya. Diharapkan ke depannya lebih banyak melibatkan orang,” terangnya.