MANGGARAI, GARDANTT.ID – Kemkominfo RI menggelar kegiatan virtual pertunjukan rakyat dengan tema “Siap TV Digital, Menuju Indonesia Terkoneksi, Semakin Digital Semakin Maju” di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, pada Kamis (24/3/2022).
Pantauan media ini, hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Drs. Jahang Fansy Aldus. Turut hadir pula 3 orang pemateri, yaitu Kadis Kominfo Manggarai Heribertus Jelamu, SH., Praktisi Komunikasi Robertus Bellarminus Nagut, S.Sos, Akademisi dan Dosen Unika Santu Paulus Ruteng Dr. Marselus Ruben Payong, M.Pd.
Bupati Manggarai melalui Sekda Fansi dalam sambutannya menyampaikan bahwa pertunjukan rakyat ini sangat penting karena bertujuan memperkenalkan kebudayaan daerah Manggarai melalui platform digital dan bermanfaat dalam melestarikan kebudayaan.
Selain itu, kata Sekda Fansi, untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kecakapan digital di tingkat dasar dengan mendorong peningkatan produktifitas teknologi digital untuk tujuan positif dalam kehidupan sehari-hari.
“Tema kegiatan ini sangat relevan di era Indonesia memasuki masa transisi dari media penyiaran berbasis analog menuju era penyiaran televisi digital free to air.” ungkap Sekda Fansi
Sekda Fansi menambahkan, Pemerintah terus melaksanakan kegiatan sosialisasi dan proses transisi dari analog ke digital yang dilaksanakan pada tahun 2022 melalui 3 skema tahapan, antara lain penghentian siaran analog tahap pertama sampai dengan 31 April 2022, tahap kedua sampai dengan 25 Agustus 2022, dan ketiga sampai dengan 2 November 2022.
Menurutnya, proses migrasi ini tentunya membutuhkan kesiapan pemerintah maupun lembaga penyiaran serta stakeholder lainnya dalam kaitannya dengan penyediaan insfrastruktur televisi digital, peralatan perangkat digital studio, SDM serta perangkat digital atau yang disebut dengan Set Top Box atau STB.
“Perbedaan mendasar dari sistem penyiaran televisi analog dan televisi digital adalah modulasi sinyal yang dipancarkan. Sinyal televisi digital menggunakan modulasi digital dan kompresi audio video yang lebih efisien dan menghasilkan kualitas siaran yang lebih baik dari siaran analog.” ungkapnya.
Ia menambahkan, konsekuensi dari perubahan teknologi ini adalah selain perubahan pada sistem pemancar dan studio oleh lembaga penyiaran, masyarakat harus juga melakukan penyesuaian televisi untuk dapat menerima sinyal televisi digital. Masyarakat akan mendapatkan manfaatnya dari tampilan gambar yang lebih bersih dan suara yang jernih.
“Pemkab Manggarai akan terus mendukung upaya pemerintah pusat dalam gerakan transformasi digital Indonesia. Dengan demikian ketika TV digital kita operasikan maka masyarakat sudah siap. Atas nama masyarakat Manggarai saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Menteri Kominfo RI, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, yang telah menginisiasi kegiatan pertunjukan rakyat,” tutupnya.
Mengawali materinya, Kadis Heribertus Jelamu, SH menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemkominfo RI.
“Atas nama pemerintah kabupaten Manggarai saya menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Kegiatan ini sangat bermartabat dan masyarakat Manggarai memdambahkannya. Sekarang masyarakat membutuhkan ilmu atau pengetahuan tentang bagaimana sebetulnya era digital teristimewa dari aspek televisi dari analog ke digital. Ini merupakan harapan masyarakat Manggarai,” katanya.
Kadis Jelamu melanjutkan bahwa untuk menjalankan program pemerintah ada 2 faktor pendukung, yaitu sumber daya manusia dan infrastruktur.
“Terkait infrastruktur, menara telekomunikasi sangat mendukung terlaksananya perubahan televisi analog ke digital. Menara telekomunikasi dari tahun 1992 hingga 2020 berjumlah 80. Kami mendapatkan bantuan dari Kementerian Kominfo RI 32 BTS yang tersebar di 7 kecamatan di kabupaten Manggarai. Jadi, ini merupakan infrastruktur pendukung sehingga pengalihan dari era analog ke digital bisa terlaksana di masa-masa yang akan datang. Saya juga mau sampaikan bahwa di Manggarai ada 1 stasiun televisi analog tepatnya di Waso, kita tidak tahu perkembangannya seperti apa,” ungkapnya.
Terkait peralihan dari TV analog ke digital, katanya, bukan mengganti televisi tetapi ada alat-alat khusus yang nanti melengkapi TV yang sudah ada.
“Ini kaitannya dengan SDM. Secara keseluruhan, kami melihat melihat masyarakat Manggarai terkait kemampuan mereka untuk melihat ini masih kurang. Oleh karena itu, harapannya kita bekerjasama untuk senantiasa mensosialisasikan program ini sampai ke tingkat masyarakat paling bawah,” ujarnya.
Sementara itu, Robertus Bellarminus Nagut, S.sos menyampaikan bahwa televisi sangat membantu untuk berinteraksi dan request dengan kebutuhan masyarakat.
“Televisi sebagai komunikator yang menyampaikan pesan kepada kita semua. Sebagai bagian dari media massa, televisi berkewajiban menjalankan fungsi-fungsi media massa. Menurut UU Pers Nomor 40 tahun 1999 fungsi televisi adalah menginformasikan, mendidik, menghibur, dan pengawasan sosial,” kata Armin Bell.
Armin mengatakan, perlu diingat bahwa penonton televisi masih sangat besar di Indonesia.
“Kita sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah menyiapkan infrastruktur supaya tayangan televisi lebih baik gambarnya. Pertanyaan selanjutnya, apa yang dijanjikan oleh televisi digital? Idealnya, televisi menjalankan fungsi media massa secara maksimal,” kata dia.
Menutup materi, DR. Marselus Ruben Payong, M.Pd menyampaika pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur tetapi harus sejalan dengan tayangan-tayangan yang berkualitas.
“Survei AC Nielsen menjelaskan masyarakat Indonesia masih meminati televisi. Akan tetapi, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat harus mulai akrab dengan smartphone untuk menunjang aktivitas. Maka dengan proses migrasi ke digital, satu sisi menguntungkan kita semua serta menyiapkan kondisi yang positif untuk masuk ke era digital,” kata Payong.
Keuntungan migrasi dari televisi analog ke televisi digital bisa menghemat pita frekuensi. Migrasi juga berdampak pada persiapan adopsi jaringan 5G di Indonesia dan tentunya masyarakat bisa mendapatkan jaringan internet yang sangat cepat dengan teknologi 5G.
“Misalnya kita memacu masyarakat untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis digital, maka kita harus mengikuti perkembangan itu. Nilai ekonomis televisi digital, masyarakat akan semakin berkreatifitas di era digital. Saya kira peralihan dari televisi analog ke digital tidak akan merugikan masyarakat,” ujarnya.
Hadir pada kegiatan itu ratusan peserta dari berbagai kalangan serta penampilan dari Ronny and Friends Band.
Sumber: Report Indonesia/ReportNTT