Manggarai, GardaNTT.id-Wakil Bupati Manggarai, Heri Ngabut bersama Kepala Dinas PPO, Frans Gero berkunjung ke SMP Negeri 11 Ruteng untuk memantau pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah (UAS) pada Jumat (22/04/2022)
Tiba di sekolah itu, Wabup Heri dan Kadis PPO, Frans di sambut secara adat oleh Kepala sekolah SMP 11 Ruteng, Kepala Desa Bea Kakor, guru-guru dan pengawas ruangan. Tak berselang lama Wabub Heri dan kadis PPO Frans Gero langsung memantau berjalannya ujian UAS di sekolah itu.
Pantauan media ini, Wabup Heri Ngabut menyapa dan berkomunikasi langsung dengan guru dan para murid dan melihat langsung gedung di SMP 11 Ruteng yang kondisinya sangat memperihatinkan.
Wabup Heri Ngabut menjelaskan pemerintah akan terus berupaya meningkatkan fasilitas gedung sekolah di SMP 11 Ruteng.
Menurut Wabup Heri, Tahun 2022 akan di bangun 7 ruangan untuk SMP Negeri 11 Ruteng.
“Tentu pemerintah tidak diam melihat kondisi sekolah ini yang masih meminjam ruangan SDI Bea Kakor, maka ini menjadi tugas kami berusaha secepatnya untuk membangun gedung baru tahun ini,” tegasnya.
Wabup Heri menambahkan, pentingnya kesadaran bersama serta keterlibatan semua orang dalam memajukan pendidikan di kabupaten manggarai.
Menurutnya Kepala Sekolah, guru-guru, masyarakat mempunyai peran yang sama dalam memajukan pendidikan di Manggarai.
Menanggapi hal ini, Kepsek SMP Negeri 11 Ruteng, Yasintus Ratu, berharap Pemda Manggarai secepatnya merealisasikan pembangunan gedung di sekolah SMP Negeri 11 Ruteng.
Yasintus mengatakan, penambahan gedung sekolah sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar anak.
“Selama ini selalu numpang di SDI Bea Kakor untuk kegiatan mengajar. Berharap Pemda Manggarai merealisasikan pembuatan gedung baru, sehingga SMP 11 Ruteng memiliki ruang sendiri. Tidak lagi memakai gedung SDI Bea Kakor, agar kegiatan belajar berjalan aman dan efisien,” ungkapnya.
Untuk diketahui kegiatan ujian tingkat SMP se kabupaten Manggarai berlangsung dari Tanggal 13 sampai 23 april 2022 dengan menggunakan dua metode yakni 69 sekolah dengan metode ujian berbasis kertas pencil, dan 11 sekolah metode ujian berbasis Android. Jumlah siswa yang ikut dalam ujian Nasional sebanyak 8.134 siswa.
