Fandry Insen salah satu penonton dilarang petugas untuk masuk karena tidak memiliki tiket. Dirinya mengaku tidak tahu ada informasi pejualan tiket dalam acara tersebut.
Walaupun kemudian dirinya membeli tiket dan bisa masuk, namun ia sangat kesal karena panitia tidak menginformasikan penjualan tiket bagi penonton.
“Saya kesal karena tidak ada informasi sebelumnya. Baru tau sampe sini. Memang saya beli tiket itu, dan bisa masuk,” jelasnya.
Di sebuah pintu masuk yang berada di belakang kantor Syahbanda, terdapat sebuah tempat pembelian tiket, tepat di balik pagar besi yang sudah didesain panitia. Beberapa petugas sibuk mengurus tiket bagi penonton yang hendak masuk untuk menyaksikan konser band Shaggydog. Di tempat itu, terlihat warga antri untuk memastikan dirinya bisa mendapat tiket.
“Di situ urus tiket masuk. Kalau belum ada tiket, tidak bisa masuk,” jelas Fandri sambil menunjuk tempat pejualan tiket kepada penonton yang baru datang di pintu masuk.
Seusai mengurus tiket, semua orang dipersilahkan masuk. Orang yang memiliki tiket beramai-ramai masuk, sementara warga yang tidak memiliki tiket berdiri di luar pagar yang sudah didesain panitia.

Tampak penonton-penonton tanpa tiket itu bersorak di luar pagar sambil berdesak-desakan, sementara yang lain duduk di tembok jalan, berdekatan tempat parkir kendaraan roda dua dan roda empat.
“Tiket masuk mahal. Per orang itu Rp. 50.000. Kalau jual tiket jangan terlalu tinggi, kalau dalam satu keluarga beberapa orang yang datang, yah kita harus bayar sesuai harga itu. Kan kasian,” ungkap ibu Kristi.