Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Kembangkan Literasi Digital, SMPN 1 Ndoso Komit Adakan Website Sekolah

Manggarai Barat.GardaNTT.id– SMPN 1 Ndoso menggelar workshop literasi bagi para Guru di sekolah tersebut pada Jumat (05/11/2021).

Tampil sebagai narasumber dalam kegiatan itu adalah Dosen Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng, Bernadus T. Beding, M.Pd.

Desa Haju

Pada kesempatan itu, Kepala SMPN 1 Ndoso, Drs. Albertus Geha menyampaikan komitmen seriusnya dalam upaya mengembangkan literasi digital.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan komitmen itu adalah melalui pengadaan website sekolah.

“Jadi memang literasi ini sangat penting sekali untuk menambah wawasan, sehingga kita akan upayakan untuk bagaimana menggerakkan semangat literasi itu. Salah satunya dengan pengadaan website sekolah,” kata Kepsek Albertus.

Menurutnya, para guru sangat penting, tidak hanya sebagai pengajar, namun juga harus tampil sebagai agen perubahan dalam dunia pendidikan.

“Guru itu agen perubahan di dunia pendidikan, sehingga harus punya daya dan upaya lain untuk mengembangkan wawasan siswa. Nah oleh karena itu, mulai saat ini harus lebih banyak referensi dan itu bisa dilakukan melalui berliterasi,” jelasnya.

Melalui pengadaan website ini, kata Albertus, nantinya guru-guru akan mempunya lebih banyak bahan bacaan untuk dijadikan referensi.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber yang telah berkenan hadir untuk berbagi pengalaman berliterasi kepada para guru di sekolah yang ia pimpin.

“Terima kasih kepada Pak Berno (Bernadus T. Beding, red) yang sudah hadir di sekolah kami untuk berbagi pengalaman literasinya dan juga sekaligus sosialisasi pembuatan website,” ujarnya.

Sementara itu, Bernardus T. Beding dalam materinya menekankan pentingnya literasi baca tulis sebagai dasar pengembangan literasi digital.

Ia menjelaskan, sesungguhnya, gerakan literasi sudah membudaya di lingkungan masyarakat, termasuk di sekolah.

“Tentu, literasi tidak hanya berhubungan dengan membaca dan menulis. Masih ada literasi lain, seperti literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya. Tapi literasi baca tulis merupakan dasar dari segala jenis literasi, karena pencetus makna literasi sesungguhnya,” papar dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia itu.

Literasi Sebagai Dapur Ilmu

Lebih lanjut, dosen asal Lamalera, Lembata itu menegaskan hakikat literasi membaca dan menulis sebagai pintu masuk ke literasi yang lain.

“Literasi baca dan tulis bukan sekadar omong tentang melek aksara, tetapi lebih pada kemampuan membangun komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan dalam kehidupan sosial. Sehingga literasi dasar ini lebih mencakup pada mencari, menelusuri, membaca, mengolah, memahami informasi, menganalisis dan menanggapi, kemudian menulis untuk mencapai tujuan,” terangnya.

Ia juga mengajak para guru untuk membangun semangat membaca dan menulis. Kata dia, jika membaca dan menulis sudah menjadi kebiasaan dan membudaya dalam diri, maka, ilmu lain akan mudah dipelajari.

“Dengan kemampuan literasi baca-tulis yang baik, kita mampu meraih kemajuan dan keberhasilan dalam pendidikan di daerah terpencil. Itulah kenapa literasi baca tulis sangat penting bagi para guru dan siswa,” ungkapnya.

Alumnus Universitas Sanatha Dharma Yogyakarta itu menambahkan, pentingnya website bagi sekolah. Hal itu sangat penting sebagai media promosi dan informasi tentang Sekolah.

“Semua informasi tentang sekolah dapat dipublikasikan di website untuk diakses oleh semua orang di seluruh dunia. Website juga ada sebagai media promosi sekolah. Semua orang di mana saja dan kapan saja bisa mengakses informasi sekolah sehingga sekolah dikenal oleh banyak orang. Yang paling penting keberadaan website adalah menjadi tanda bahwa sekolah ini ada. Ini sebagai bukti eksistensi sekolah di tengah masyarakat. Masyarakat mencari di google tentang SMPN 1 Ndoso, maka langsung menemukan websitenya,” tandasnya.

Sekedar informasi, SMPN 1 Ndoso, terletak di Waning, Desa Waning, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat.

Saat ini, lembaga itu sudah berusia 18 tahun dengan jumlah pendidik saat ini sebanyak 28 orang dan tenaga kependidikan sebanyak 2 orang. Sedangkan jumalah siswa sebanyak 300 lebih orang.