Manggarai, GardaNTT.id-Belum setahun usia pemanfaatan oleh masyarakat, salah satu ruas jalan lapisan penetrasi (Lapen) di kecamatan Reok Barat, kabupaten Manggarai, rusak parah bahkan tak bisa di lalui kendaraan roda empat.
Informasi yang di himpun media ini, jalan Lapen yang beralamat di Bolol – Wae Pesi Hulu baru dibangun setahun yang lalu (2021) dengan anggaran miliar rupiah.
Kerusakan jalan Lapen yang masih dalam masa perawatan atau pemeliharaan ini diduga karena pengerjaan asal jadi.
Pantauan Media ini di Lokasi, (20/05) tampak sejumlah titik lapisan aspal sudah terkelupas dan pecah-pecah, bahkan nyaris putus akibat longsor.
Sementara itu, sejumlah warga mempertanyakan kualitas pengerjaan proyek peningkatan jalan yang diduga bersumber dari APBD tersebut.
Bahkan masyarakat yang ditemui media ini saat sedang melintas jalan tersebut menuding pihak Kontraktor Pelaksana lebih banyak mencari keuntungan sehingga mengabaikan kualitas.
“Sebagai pengguna jalan cukup kecewa om. Kami curiga kontraktor lebih banyak cari untungnya dari pada kualitas, padahal jalan ini baru dibangun setahun yang lalu” ujar salah seorang warga tersebut.
Ia berharap pihak kontraktor segera kerjakan ulang dibeberapa titik kerusakan tersebut. Sedangkan pada titik yang nyaris putus akibat longsor segera bangun kembali dan membuat drainase yang berkualitas.
Hasil penelusuran media ini pada aplikasi LPSE kab. Manggarai tercatat jalan yang diduga nama paket peningkatan jalan Bolol -Wae Pesi Hulu Lapen + Telford kecamatan Reok Barat nilai HPS sebesar Rp1.042.042.073.11 bersumber dari APBD dan diduga dikerjakan kontraktor pelaksana berinisial CV. PK.
Untuk diketahui, pembangunan jalan ini mempersingkat jarak ke Reok Barat (Sambi, Kajong, Nanu, Ruis) dan wilayah kota kecamatan Reok Barat keseluruhan.
Hingga berita ini diturunkan wartawan media ini belum berhasil menghubungi pihak kontraktor dan dinas terkait.