Demokrasi Akal Sehat, Jalan Pulang
Berhadapan dengan kompleksitas perosalaan pembungkaman suara kritis Jurnalis dan Lembaga Peduli Kemanusiaan, agar marwah demokrasi pulih dan tetap terjaga, memperjuangkan demokrasi akal sehat adalah sebuah jalan pulang. Demokrasi akal sehat-rasional ini mengedepankan nalar kritis dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat sipil dan kebebasan pers sebagai tonggak demokrasi. Dalam demokrasi akal sehat, adanya jaminan akan hak-hak fundamental warga dan Kebebasan Pers dipenuhi.
Upaya untuk memperjuangkan demokrasi akal sehat ialah:
Pertama, adanya kepastian hukum perlindungan jurnalis. Dangan adanya kepasitan hukum ini, para jurnalis memiliki jaminan akan kenyamanan dalam pekerjaan jurnalisitik, terlebih khusus isu yang rentan bagi rakyat. Para jurnalis tidak merasa depresi karena diancam oleh sekelompok orang yang ingin mendapatkan keuntungan dari rakyat kecil.
Kedua, para lembaga peduli kemanusiaan, seperti, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Tim Ekspedisi Indonesia Baru dan Sunspirit For JusticeAnd Peace, PMKRI, GMNI dan lain-lain untuk bergerak dan berjalan bersama rakyat dalam menyuarakan hak-hak mereka. Lembaga dan organisasi seperti ini memiliki tanggungjawab etis untuk memberikan pendidikan dan kesadaran bagi wargaakan hak dan kewajiban mereka sebagai warga Negara. Khususnya bagi warga sipil di flores-manggarai yang tanahnya rentan dicaplok oleh para Predator perusahan transnasional yang satu selimut dengan elit lokal.
Dengan itu, keberadaan lembaga-lembaga seperti ini menjadi urgen, tidak hanya bergerak dan menyuarakan keadilan, tetapi juga mendidik keadilan bagi warga sipil, khususnya di tanah flores.
Dengan cara ini, keluhuran demokrasi tetap utuh. Tidak semakin menipis setiap hari. Akhirnya, rakyat pun selamat.