Pemerintah Wellington, kata jubir itu, juga mendukung keluarga Mehrtens yang berada di Selandia Baru dan Indonesia. Istri Mehrtens merupakan warga negara Indonesia. Pilot itu disebut ikut tinggal di RI selama beberapa waktu.
Namun, untuk saat ini keluarga Mehrtens memerlukan privasi.
“Mereka telah meminta privasi di situasi yang sangat menantang ini,” lanjut jubir itu.
Dalam video yang dirilis pada 26 Mei, Mehrtens menyebut OPM akan menembak dia jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.
Sementara itu, pasukan Indonesia berusaha mengedepankan negosiasi untuk menyelamatkan pilot tersebut. Namun, hingga kini belum ada perkembangan terbaru.
Di video lain, Rumianus Wandikbo dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta negara lain terlebih dalam pembicaraan Indonesia dan kelompok separatis.
Negara itu di antaranya Selandia Baru, Australia, dan sejumlah negara Barat.
“Kami tidak meminta uang. Kami benar-benar menuntut hak kami untuk kedaulatan,” kata Rumianus di rekaman tersebut.
Menanggapi rekaman itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah tak akan melibatkan negara lain dalam membebaskan Mehrtens.
“Kita tangani sendiri secara internal. Kita kebijakannya tidak boleh melibatkan negara lain. Ini internal kita, dan kita bisa melakukan itu,” kata Mahfud pada akhir Mei lalu.
Mahfud menilai jika pemerintah menerima bantuan dari pihak lain, maka pika luar akan ikut campur, termasuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita tolak setiap upaya campur tangan internasional yang disodorkan oleh LSM internasional yang datang ke kita,” lanjut dia.
OPM menculik Mehrtens sjak 7 Februari. Hingga kini, keberadaan dia tak diketahui. Selandia Baru terus menekankan agar upaya penyelamatan dilakukan secara damai.
Sumber: CNN






