Jakarta, gardantt.id-Pakar komunikasi Anthony Leong menanggapi pertemuan antara Ketua Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharan pada Minggu 18 Juni 2023.
Menurut Anthony, pertemuan pertama AHY dan Puan melambangkan rekonsiliasi politik yang bisa muncul di kalangan politisi generasi muda Indonesia.
“Puan dan AHY menunjukkan kelas mereka sebagai para pemimpin muda. Interaksi mereka sangat alami dan tidak menunjukkan adanya jarak atau perbedaan yang berarti,” ujar Anthony Leong dalam keterangannya, Selasa, 20 Juni 2023.
“Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga negarawan tentu hal ini turun juga kepada anak mereka value tersebut. Dengan intensitas komunikasi ini tentu kerjasama politik ada potensi terjalin,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Puan Maharani sendiri merupakan putri dari Presiden RI ke-5. Sedangkan AHY sendiri adalah putra sulung dari Presiden RI ke-6.
Pada pertemuannya itu, kata Anthony Leong, Puan Maharani menunjukan kematangan dan kepercayaan dirinya. Hal tersebut bisa dilihat dari gaya bahasa yang digunakan oleh Puan Maharani yang sangat alami dan rileks.
“Ini adalah tanda seorang pemimpin yang berpengalaman, berkelas dan punya track record yang baik,” kata Anthony Leong.
Sedangkan AHY sendiri, tambah Anthony Leong, menunjukkan kerendahan hatinya ketika meminta izin untuk menganggap Puan sebagai kakaknya.
“Ini adalah tanda kebesaran jiwa dan kerendahan hati AHY. Ini juga mematahkan persepsi pesimis yang banyak orang miliki bahwa hambatan komunikasi antara Megawati dan SBY akan berlanjut ke generasi penerus mereka,” imbuhnya.
Anthony Leong menambahkan jika pertemuan tersebut dapat dijadikan inspirasi bagi para pemimpin muda di Indonesia agar melakukan langkah-langkah berani dalam membangun jembatan di atas perbedaan.
Bahkan, pertemuan antara Puan Maharani dan AHY ini juga menunjukkan bahwa perbedaan politik tidak harus menjadi jurang pemisah, tetapi dapat menjadi jembatan untuk berdialog dan bersinergi.
“Pertemuan antara Puan dan AHY membuktikan bahwa generasi muda pemimpin politik kita mampu untuk meredakan ketegangan yang lalu dan memulai dialog produktif,” tandasnya.***
Sumber: Disway.id