Keluarga Menunggu Kepastian Nasib ABK Asal NTT yang Hilang di Mauritius

Klaudius Ukat, ABK Indonesia asal Belu, NTT yang hilang di Mauritius. (Foto: Courtesy/Keluarga Brigitta Telik)

Perkelahian itu sendiri terjadi di kapal Wei Faa. Aparat keamanan setempat kemudian menarik kapal Wei Faa ke Port Luis, Mauritania. Ketika proses itu, tujuh ABK asal Indonesia sudah tidak ada di kapal. Aparat keamanan Mauritius kemudian menahan seluruh kru Wei Fa, termasuk kapten kapal yang merupakan warga negara Vietnam.

Karena ada indikasi kriminal dalam peristiwa ini, seluruh ABK Vietnam ditangkap dan diajukan ke proses hukum di Mauritania.

Kedutaan Besar Indonesia terdekat berada di Ibu Kota Madagaskar, Antananarivo. KBRI Antananarivo menyatakan telah menyampaikan lima nota diplomatik kepada pemerintah Mauritius. Mereka juga menyelenggarakan pertemuan daring dan komunikasi secara reguler dengan instansi terkait d isana. Koordinasi juga dilakukan dengan pemerintah Taiwan untuk meminta pertanggungjawaban pemilik kapal. Dewan Pertanian dan Perikanan Taiwan (COA) sendiri sudah meminta pemilik kedua kapal memenuhi hak-hak para ABK dan menyampaikannya kepada keluarga di Indonesia.

Pada September 2021 Kepolisian Mauritius menerbitkan keterangan resmi yang menyatakan tujuh ABK Indonesia hilang sejak terakhir terlihat di kapal Wei Fa pada 26 Februari 2021. Sementara berkas penyelidikan polisi telah dilimpahkan ke Kantor Deputy Public Prosecutions (DPP) Mauritius untuk proses lebih lanjut.