Manggarai.GardaNTT.id-Sejumlah Desa di kabupaten Manggarai, akan melaksanakan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak. Salah satunya adalah Desa Kakor, di Kecamatan Ruteng. Menjelang pelaksanaan pada 11 November 2021 mendatang, panitia Pilkades Desa Kakor melaksanakan tahapan debat publik bagi 4 orang kandidat calon.
Pertanyaan dalam debat tersebut telah disusun secara adil dan profesional oleh akademisi dari STIE Karya Ruteng. Para calon diberi kesempatan untuk memaparkan Visi-Misi masing-masing dan juga program kerja.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Pj.Kades Kakor, para anggota BPD, Simpatisan masing-masing calon dan perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Manggarai.
Ketua panitia Pilkades Desa Kakor, Lucian Proja Moa, mengatakan, terlaksananya debat tersebut berkat kerjasama panitia, Pemerintah Desa, keempat calon dan para pendukung masing-masing.
“Puji Tuhan, kegiatan debat hari ini berjalan aman dan lancar. Tentu ini berkat kerjasama panitia, Pemerintah Desa, keempat calon dan para pendukung masing-masing,” kata Lucian usai pelaksanaan debat tersebut.
Lucian mengatakan, pelaksanaan debat tersebut merupakan yang kedua usai pelaksanaan debat pertama pada 9 Oktober lalu. Topik yang didebatkan dalam dua debat itupun berbeda.
“Debat pertama itu lebih bersifat umum tentang desa. Agak beda sedikit dengan yang kedua ini, dimana para calon bisa lebih spesifik menjelaskan program prioritas yg nanti mereka buat berdasarkan identifikasi kebutuhan dan persoalan yang ada di desa. Selain itu, atas program yang ada mereka bisa pertanggungjawabkan dan benar-benar terwujud,” jelasnya.
Dikatakan Lucian, Kakor adalah salah satu Desa yang menyelenggarakan debat bagi calon Kades. Hal ini, kata dia, dipandang perlu sebagai salah satu media bagi masyarakat untuk menentukan pilihan yang tepat.
“Masing-masing calon ini memaparkan visi-misi dan program kerja mereka dalam debat ini, sehingga masyarakat mendapat gambaran jelas terkait apa yang dikerjakan para calon jika terpilih nanti. Lebih dari itu ada dampak pada keputusan untuk memilih siapa yang paling baik diantara mereka,” jelasnya.
Ia juga berterimakasih atas kerjasama yang baik dari masyarakat yang turut menjaga jalannya debat tersebut sehingga berjalan dengan aman dan lancar.
“Masyarakat begitu antusias dan tetap menjaga jalannya debat ini dengan baik sehingga berjalan aman dan lancar. Untuk itu selaku panitia, saya beri apresiasi dan ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Desa Bea Kakor. Ini semua tidak terlepas dari cita-cita bersama kita untuk menjadikan desa ini lebih baik,” ucap Lucian.
Pantauan GardaNTT, pada pelaksanaan debat itu, panelis yang dipilih merupakan unsur akademisi, praktisi dan tokoh muda. Debat dibagi kedalam lima segmen dan dimoderasi oleh Yohannes Mario Vianey, SS.,MM, akademisi dari STIE Karya Ruteng.