Kisah Oranmg Samaria Bagi Pelayanan Para Medis di Tengah Pandemi Covid-19
Kebaikan orang Samaria memiliki nilai positif, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para medis di tengah situasi pandemic dalam melayani orang sakit dan menderita. Kehadiran orang Samaria yang baik hati memiliki unsur yang menarik yaitu kasihanilah Tuhan, Allah-Mu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihanilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Luk 10:27). Dalam hal ini orang Samaria memiliki pengaruh dan kekuatan besar bagi para medis dalam melayani orang sakit. saling mengasihi dan mencintai dengan orang sakit ditengah pandemic ini merupakan sebuah ujud dan prkatik yang telah dilakukan oleh orang Samaria dalam membalut lukayang turun dari Yerusalem dan kehendak ke Yeriko.
Baca Juga : Baru Sebulan Dikerjakan, Drainase di Desa Leong Matim Ditemukan Rusak
Baca Juga : Oknum Polisi dan TNI di Mabar Diduga Aniaya Warga Siri Mese
Kepedulian terhadap orang yang menderita adalah sebuah bentuk tanggung jawab etis sekaligus imperative moral. Hal ini sebagaimana yang telah digambarkan dalam perumpamaan orang Samaria yang murah hati menegaskan pengajaran Yesus tentang sikap yang harus dibangun oleh orang Kristen. Orang Samaria yang muarah hati adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum didalam Lukas 10:25-37. Perumpamaan ini menggambarkan cinta kasih yang tidak terbatas, bahkan cinta kasih kepada orang yang membenci sekalipun. Dalam hal inipun orang Samaria memiliki pengaruh yang dapat menggugah segala pelayanan para medis dalam melayani orang sakit atau pasien di tengah pandemic convid-19.
Pengaruh orang Samaria yang tidak disebutkan namanya dapat memberikan kasih yang memulihkan dan menghidupkan. Dalam kategori ini orang Samaria sangat berpengaruh dalam menapaki keadaaan yang sekarang ini. Kehadiran orang Samaria di tengah pandemic ini sebagaimana yang telah dipraktikan oleh para medis dalam melayani orang sakit atau para pasien. Para medis pun juga sangat berperan penting dalam merawat dan melayani orang sakit dengan menaruhkan nyawa mereka untuk membantu dalam menyembuhkan. Karya penyembuhan sangat di perlukan atau dibutuhkan para pasien terutama di tengah pandemic yang sangat memperihatinkan ini. Perumpamaan orang Samaria yang murah hati yang tertera dalam injil Lukas 10:25-37 merupakan perikop yang diteladani oleh pelayan-pelayan orang sakit seperti para medis. Hal ini sangat terusik dan menggugah hati para medis dalam pelayanan.
Salah satu hakikat manusia adalah sebagai mahluk sosial atau mahluk masyarakat yang dapat menjalin para pasien seperti persahabatan dan memeliharanya agar tetap langgeng merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para medis. Dari kisah orang Samaria yang baik hati memiliki unsure nilai tersendiri dalam pelayanan para medis yaitu diamana saling mengasihi dan mencintai tanpa memandang status diri. Cinta yang telah dilayani oleh para medis ditengah pandemic ini merupakan sebuah pengorbanan diri dalam menyelamatkan kehdiuapan manusia lain. Para pasien merasa bersyukur karena telah dilayani oleh orang yang baik hati seperti orang Samaria dan telah dipraktik oleh para medis.