Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Soal Dugaan Pemerasan, Pihak Sekolah dan Oknum Wartawan Angkat Bicara

Setelah dijelaskan, tambah KL, Bendahara dan para Guru tersebut tidak memberikan komentar apa-apa. Saat bersamaan juga dirinya memberikan pertanyaan terkait pengadaan dan pembelian buku.

“Bendahara dan para Guru saat itu menjawab pertanyaan saya dengan jujur bahwa ‘selama ini kami tidak pernah melakukan pembelian buku-buku dari Tahun 2018 hingga Tahun 2021 karena kami masih mempunyai banyak buku yang lama,” ungkap KL meniru jawaban dari Guru dan Bendahara saat itu.

Kemudian, lanjut KL, ia berkesempatan menanyakan kegiatan ANBK di sekolah tersebut, mereka (pihak sekolah.red) menjawab bahwa ‘untuk kegiatan ANBK kemarin numpang ke sekolah lain dengan menggunakan anggaran dana BOS karena fasilitas tidak mencukupi’.

“Lalu, saat bersamaan bendahara memberitahu saya agar diskusi lanjutannya sebaiknya tunggu kepsek saja,” ungkap dia meniru penjelasan Bendahara BOS di sekolah itu.

KL juga mengatakan, tak lama kemudian, sekitar 10 menit Kepsek tersebut muncul, kemudian bendahara arahkan saya dan teman saya ke ruangan kepala sekolah.

“Di sana juga saya sempat menjelaskan ulang dengan Kepsek terkait adanya laporan dugaan ketidaktransparanan pengelolaan dana BOS yang mengacu pada Permendikbut tentang juknis bos.” ungkap KL.

Lebih jauh KL menjelaskan, setelah mendengar penjelasan dari KL, Kepsek SDK Kedindi Reo langsung mengakui semua kesalahan yang ada.

“Kepsek dan Bendahara memohon kepada saya agar kesalahan mereka tidak disebarluaskan dengan menawarkan saya uang 400 ribu.” jelasnya.

Menurut KL, ia menjelaskan bahwa kedatangannya bukan orentasi uang, tetapi tugas peliputan.

“Tak puas dengan itu, bendahara kemudian menawarkan saya uang 2 juta, namun saya tetap menjawab bendahara dengan hal yang sama. Kemudian bendaharanya sempat keluar ruangan, sehingga tak lama kemudian bendahara tersebut langsung duduk mendekati saya kemudian memasukan uang ke saku celana saya yang dibungkus amplop.” terangnya.

KL mengatakan, saat itu ia pulang dan tidak mengetahui berapa jumlah uang yang dikasi masuk dalam kantong celananya yang di bungkus amplop.

“Setelah itu, kami pulang dan kaget dengan mengetahui bahwa nominal uang yang mereka berikan sejumlah 5 juta. Kemudian, saya dikagetkan adanya pemberitaan tindak pemerasan saya terhadap Kepsek dari beberapa media online,” tutupnya.

Penjelasan Pihak Sekolah

Sementara itu Pihak Sekolah SDK Kedindi melalui bendahara dana BOS Goalbertus Osep saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Senin (31/1/2022) mengatakan, oknum wartawan KL hadir bersama perempuan yang tidak memiliki identitas di sekolahnya.

“Ada satu perempuan tidak punya identitas, kalau dia (KL.red) ada tulis trans tv 45,” ungkap Gialbertus.

Ia menambahkan saat oknum Wartawan KL datang ia berada di ruang kelas.

“Waktu dia datang, kebetulan saya masih di ruangan kelas, dan kepala sekolah masih di TRK, ada pertemuan (berada di luar sekolah). Begitu dia datang dia tanya ke teman guru yang diperpustakan, mana kepala sekolah, setelah itu dia keluar ruangan dan di teras itu ada berapa gedung dia foto, laku teman guru ini minta saya untuk ke perpustakaan,” ungkap dia.

Goalbertus mengakui, sebelum Kepala Sekolah tiba disekolah, KL tanya kepada guru dan bendahara berhubungan dana BOS. Waktu kepsek tiba di sekolah, KL tanya lagi apa yang ia tanya seperti ke dirinya.

“Begini pa, saya dengan pa Kepsek waktu itu. Kami ada 4 orang dengan cewek satu itu, begitu selesai pembicaraan pa Kepala Sekolah bilang kasi mereka uang transport, lalu saya langsung kasi, saya kasi uang itu nominal kecil, saya kasi pertama 4 ratus, ketika saya kasi, dia tolak, karena di tolak, saya cari teman, saya apa to, pas begini, mungkin karena uangnya sedikit.” ungkap Goalbertus.

Karena uang yang diberi ditolak oleh Wartawan berinisial GL, kemudian bendahara BOS itu pergi mencari pinjaman di temannya yang sedang berada di Perpustakaan.

“Setelah itu pa, yang saya siap, artinya memang tidak minta pa, saya kasi tau teman itu 2 juta, begitu. Begitu dia keluar, dia muncul, dia minta begitu, dia (KL) tanya berapa tadi, 2 juta saja kami tidak ada uang e. ah tidak bisa, sekurang kurangnya 5 juta.” jelas Goalbertus.