Unika Santu Paulus akan Gelar Webinar Nasional dan Peresmian MoU dengan Perguruan Tinggi se-Daratan Flores

Untuk membangun solidaritas akademik dan komitmen yang utuh dalam membangun SDM, kata Dr. Maks, maka perlu ada ruang untuk saling membagi pengalaman dan praktek baik.

Ia menambahkan, masing-masing PT sudah pasti telah menerapkan strategi dan kebijakan yang merupakan pilihan terbaik dan menjadi praktik baik (best practice) dalam menjalani masa pandemi ini.

“Nah…selain mengikuti arahan pemerintah pusat dan daerah, pelaksanaan Tridarma setiap Perguruan Tinggi di daratan Flores selama masa pandemi ini pasti memiliki perbedaan dan persamaan dalam hal kebijakan pendidikan,” ungkapnya

Menurutnya, perbedaan dan persamaan kebijakan pendidikan ini tentu sesuai dengan keadaan riil, kebutuhan internal dan perspektif masing-masing kampus dalam menyelami dampak gelombang pandemi.

Lebih jauh dijelaskannya, segala bentuk kebijakan Tridarma masa pandemi ini tetap memiliki solidaritas dan komitmen dasar, yaitu menjamin keterlaksanaan proses pendidikan yang bermutu dengan tujuan pembangunan sumber daya manusia yang bermutu pula.

Sementara Ketua LPM, Dr. Ans. Prawati Yuliantari, menegaskan, untuk mengetahui dan mendalami tentang strategi masing-masing perguruan Tinggi sedaratan Flores dalam dalam membangun Sumber Daya Manusia pada Masa Pandemi Covid-19, maka dibutuhkan diskursus lintas perguruan tinggi. Untuk kepentingan ini, kata Doktor yang kerab disapa Tia itu, bekerja sama dengan FKIP Unika St. Paulus Ruteng, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) menginisiasi seminar lintas perguruan tinggi di daratan Flores.

Dijelaskannya, diskursus yang diinisiasi oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Unika St. Paulus Ruteng ini menjadi sangat urgen, selain untuk mengetahui perspektif kebijakan pendidikan dari masing-masing perguruan tinggi pada masa pandemi berikut men-share praktik-praktik baiknya, juga menjajaki peluang kerja sama dalam menjalankan Tridarma, berikut kolaborasi dalam bidang-bidang lain.

Menurut Dr. Tia, dengan adanya kesepahaman dan kerja sama ini, ruang solidaritas akademik dan komitmen dalam membangun SDM (mahasiswa, dosen, dan masyarakat pengguuna jasa) di Flores tetap terawat dan terpelihara, tidak saja pada masa pandemi, tetapi juga pada masa normal nanti.

Dengan adanya diskursus dan kerja sama ini, kata Dr. Tia, perguruan tinggi se-daratan Flores dapat pula merekayasa proyeksi dan prospeksi tentang berjamak hal yang mesti dilakukan pada masa mendatang, baik ketika pandemi berakhir, maupun ikhtiar memenuhi tagihan revolusi 4.0 dan 5.0.