Berimbang, Tegas, Akurat
Indeks

Kesaksian Penganiayaan Warga Ndoso

LBH saat Mendampingi Korban di Polsek Kuwus

Kekerasan Disaksikan Anak Korban

Mirisnya peristiwa kekerasan yang dialami Yosef itu disaksikan oleh kedua buah hatinya bernama Elo (14) laki-laki, dan Putri (12) perempuan. Tidak hanya anak Elo dan Putri, anak-anak lain dan masyarakat di kampung Siri Mese turut menyaksikan peristiwa kekerasan nahas itu hingga merasa trauma. Pria paru baya itu digelandang ke rumah Kepala Desa Golo Poleng dengan jarak tempuh kurang lebih 1 Kilo Meter dari TKP pertama, peritiwa itu sungguh keji karena disaksikan oleh banyak mata.

Dalam penelusuran media ini, Juma’at (19/03)  di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kampung yang sangat terisolir itu, wartawan GardaNTT. id coba menyambangi rumah warga dan Kepala Desa untuk mendapat informasi seputar korban dan peristiwa penganiayaan tersebut. Salah satu yang dapat ditemui adalah masyarakat bernama Hermanus Gasu. Ia merupakan saksi mata peristiwa penganiayaan terhadap Yosef.

Ket. Foto: warga siri Mese/ Dok. GardaNTT.id

“Saat bapa Elo (yosef.red) datang dari rumahnya ada seorang aparat menjemput, dan saya melihat bapa Elo di tarik sambil memukul dari belakang kepala, saat itu juga saya dengar mereka bilang ini premannya, saya kaget juga karena sebut preman, karena bapa Elo ini orang baik, tidak seperti yang dituduhkan,” tutur Herman

Ia mengaku, saat kejadian itu ada warga yang mau merekam, namun dari pihak oknum aparat itu melarang untuk tidak merekam.

Hermanus mengatakan, atas kejadian itu, ia merasa takut, demikian juga dengan masyarakat lainnya, hingga dirinya tidak mau menyaksikan lebih lanjut Yosef di gelandang ke kantor Desa.

“Apalagi yang siksa ini adalah aparat, jelas kami merasa takut,” tuturnya

Ia menambahkan, sepanjang masalah ini tidak diselesaikan secara hukum kami beban seumur hidup, “untuk apa kami tipu, apa lagi masalah ini didepan mata kami, dan disaksikan oleh mata kami sendiri,” tuturnya

Kesempatan yang sama Flafianus Yufono, Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Siri Mese sangat menyesal dengan kejadian itu. Ia mengatakan, bapak yosef adalah orang baik, dia selalu berkontribusi terhadap kegiatan OMK Siri Mese, dalam keseharianpun bapak Yosef tidak seperti yang diungkapkan oleh oknum Polisi dan TNI bahwa dia adalah pengaco, preman di kampung Siri Mese.

“Bapak Yosef tidak seperti yang diungkapkan oleh oknum Polisi dan TNI bahwa dia adalah pengaco, preman di kampung Siri Mese, dia sangat berjiwa sosial, bahkan setiap kali ada kegiatan OMK dia selalu memberi sumbangan untuk kegiatan kami,” ungkapnya

Perilaku Sosial Vendi

Pengakuan masyarakat yang berinisial PB salah seorang korban yang pernah kehilangan Aki Motor

“Io ite perna tako aki motor daku, tara baen laku hia pelakun, ajol kawe one ata mbeko laku, akir ga hia ngaku le run bahwa hia ata emin aki motor daku. (ia pak si Vendi pernah mencuri aki motor milik saya, saya tau dia pelakunya setelah saya cari di orang dukun, akhirnya dia sendiri yang mengaku).” bebernya.

Pengakuan lain yang dihimpun media ini, Vendi sering mabuk-mabukan bahkan kerap membuat ulah, bahkan motor dengan knalpot recing selalu mengganggu ketenangan warga, tak hanya itu Vendi juga perna diadukan secara lisan ke Kepala Desa Golo Poleng atas tuduhan kasus pencurian, namun sayangnya pengaduan itu tidak ditindak lanjut oleh Kepala Desa.