Menurut Sabonnama, hasil patungan pengurus dan donasi warga berupa barang akan dikirim lewat KM Pelni dari Pelabuhan Sorong menuju Kupang, NTT pada 22 April. Bantuan barang itu berisi pakaian layak pakai, sembako dan obat obatan, yang akan berangkat dari Sorong tanggal Kamis, 22/4 2021. Kami berterima kasih kepada kepada Bapak Kepala Kantor Syahbandar (KSOP) Sorong karena beliau dan jajarannya serta pihak Syahbandar Kota Sorong membantu membawa barang-barang bantuan untuk misi kemanusiaan di NTT, ujar Sabonnama.
Untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran, Sabonama dan sejumlah perwakilan pengurus Ikatan Keluarga Flobamora NTT Kota Sorong turun langsung berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dengan BPBD NTT dan BPBD seluruh kabupaten/kota melalui posko-posko pengungsian untuk memastikan bantuan ribu ratu, warga Flobamora dan masyarakat Papua Barat itu tiba di tangan warga yang membutuhkan.
Para sesepuh Flobamora Kota Sorong dan Papua Barat juga berpesan kepada kami bahwa utusan yang membawa bantuan datang dari beragam latar belakang kampung. Karena itu setiba di NTT harus menanggalkan sekat-sekat primordial dan melakukan sebaik mungkin untuk ribu ratu di NTT karena bantuan itu urusan kemanusiaan, kata Sabonnama.
Menurut Sabonnama, saat ini bantuan sedang didistribusikan timnya. Di antaranya 700 paket sembako yang terdiri dari 10 kg beras premium, minyak kelapa, gula dan tepung masing masing 1 liter dibagi di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang dengan total sebanyak 350 paket. Kemudian 500 paket sembako untuk tiga desa di Malaka.
Sementara untuk wilayah Adonara, Flores Timur, tim menyerahkan 10 buah profil tank dan 50 kasur untuk Desa Waiburak. Juga perlengkapan bayi dan lansia, makanan minuman penyuplai gizi untul Desa Lamanele. Peralatan dapur dan sembako di Desa Waikewak dan 1 ton beras, 200 kg gula dan 200 liter minyak kelapa untuk Desa Dani Bao.
Pengurus Ikatan Keluarga Flobamora Kota Sorong lainya, Ety Wukak mengaku pihaknya merasa terpukul dengan bencana yang melanda sebagian besar wilayah di NTT hingga memakan korban tak hanya ratusan warga meninggal sis-sia, banyak warga kehilangan tempat tinggal dan bahkan kampung halaman terkubur lumpur dan batu besar.
Karena itu kata dia, saat ditugaskan bersama pengurus berdiri di jalan-jalan utama Kota Sorong mengetuk hati para calon dermawan, perempuan asal kampung Lewuka, Kecamatan Wulandoni, kelahiran kampung Kluang, Desa Belabaja, Kecamatan Nagawutun ini bersama pengurus langsung terjun di lampu merah pinggir jalan di Kota Sorong menerima bantuan warga setempat.
“Kami rame-rame turun lapangan. Kami temui juga kelompok kelompok dan berbagai organisasi paguyuban dari berbagai daerah di Indonesia di Kota Sorong. Kami juga ngamen di jalan-jalan protokol, lampu merah bahkan bergerak dari rumah ke rumah. Puji Tuhan, banyak saudara serta saudari kita warga Kota Sorong dan sekitarnya sangat peduli dan memberi dari kekurangannya untuk warga korban bencana di NTT,” ungkap Ety Wukak, aktivis sosial kemasyarakatan Papua Barat lulusan SMA Kawula Karya Lewoleba, Lembata.
Teman-teman tim juga sedang menyerahkan bantuan bahan bangunan untuk Sabu Raijua. Sedangkan bantuan untuk Alor senilai Rp. 35 juta, Rote Ndao, Rp. 25 Juta, dan Sumba Timur sebesar Rp. 25 juta. Begitu pula bantuan peralatan dapur dan sembako untuk Lembata senilai Rp. 40 juta, tutup Ety Wukak.
Penulis : Belle Tube
Editor : Adi Jaya